Mohon tunggu...
Benny Rhamdani
Benny Rhamdani Mohon Tunggu... Novelis - Kreator Konten

Menulislah hal yang bermanfaat sebanyak mungkin, sebelum seseorang menuliskan namamu di nisan kuburmu. | Subscribe YouTube @bennyinfo

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Miris dengan Minimnya Dongeng Bermakna, Harry Dagoe Terbitkan Novel ‘Qasidah Berjanji’

15 Juni 2015   14:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:02 829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

Nama Harry Dagoe di dunia perfilman nasional bukan hal yang asing. Kiprahnya di dunia perfilman menggebrak ketika filmnya Pachinko & Everyone's Happy (200) dirilis untuk pasar internasional.  Pria lulusan Institut Kesenian Jakarta ini pun belakangan kerap menelurkan film anak-anak, seperti Melodi (2010) dan Jendral Kancil The Movie (2013).

Saya merasa beruntung ketika menyapanya di Twitter, segera disahutnya. Saat itu saya menanyakan kemungkinan untuk menerbitkan karya novelnya, terutama terkait dengan filmnya yang akan terbit. Pria yang murah senyum ini kemudian mengajak betemu, dan ternyata dia sudah memiliki sebuah konsep novel bertajuk Qasidah Berjanji.

Memang judulnya sedikit bikin penasaran, lantaran dia membuka percakapan, tema karya fiksinya bercerita tentang anak-anak di dunia fantasi.

“Selepas mengkaji kitab Barzanji, dan selepas melewati sebuah sore, gagasan fantasi fiksi tentang sebuah petualangan pembelajaran kasih sayang dan ujian ketabahan hati yang mahadahsyat membinar di kepala dan hati saya,”  papar sutradara Cinta Setaman (2008) ini.

Tak hanya itu, sebagai orang yang dulunya menggeluti dunia bacaan anak-anak, Harry mengungkapkan keprihatinannya. “ Melihat tidak adanya dongeng klasik modern yang bermakna untuk segala usia  lahir di negeri ini, menambah gegas saya merealisasikan gagasan ini kedalam tulisan,” lanjutnya.

Bahkan Harry memiliki latarbelakang keinginannya menerbitkan buku Qasidah Berjanji lantaran melihat situasi kekinian. “Saya ingin mengembalikan situasi dimana sebuah buku dongeng itu adalah sebuah media pelekat hubungan kasih sayang ayah,ibu,kakak, teman dan seorang anak. Bukan hanya mall,” tuturnya.

Sebuah trik pun dilakukannya karena dia tak ingin ceritanya diterbitkan begitu saja. Harry pun mengajak seorang penulis cilik, Sama Abdillah, bergabung menulis bersamanya. “Dengan berkolaborasi, imajinasi dan energi dari seorang anak, maka cerita ini akan sangat lebih aksesebel untuk dinikmati anak-anak dan orang dewasa,” ungkapnya.

Saat ini, fiksi fantasi karyanya telah terbit. Dan sebagai sutradara, tentunya Harry tak akan membiarkannya tanpa mengadaptasi ke layar lebar. Kabarnya, Qasidah Berjanji yang diterbitkan Pastel Books (Group Mizan)ini telah dikonsepnya menjadi animasi layar lebar pertama di Indonesia dengan konsep 3D kelak. “Karakter developmen computer grafik animasi dari tokoh-tokoh imajinasinya sudah mulai masuk proses dari beberapa bulan lalu. Boleh dibilang proses pemflman sedang berjalan,” katanya antusias.

Masih terbilang baru beberapa minggu, Harry belum mau berharap banyak dari novel terbaunya ini. Namun Harry mengaku siap menulis buku lainnya. “Mungkin buku tentang perjalanan kreatif saya berkesenian,” tutupnya.

(BR)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun