Saya bukan penggemar kopi. Apalagi kopi premium yang secangkirnya bisa untuk beli bajigur puluhan gelas.
Jadi, saya tak terlalu akrab dengan kedai kopi 'S' itu. Jumlah kunjungan saya ke kedai kopi 'S' masih terbilang jari. Itu pun karena ajakan teman atau permintaan relasi menjadikannya tempat meeting. Bisa juga karena lokasinya yang strategis sebagai meeting point karena biasanya selalu ada di depan sebuah mall.
Rupanya jualan kopi saja tidak cukup lagi untuk kedai 'S'. Kedai kopi dengan jaringan terbesar di dunia ini mengatakan bahwa mereka akan segera mulai menjual bir dan anggur di ribuan tokonya di seluruh dunia demi memompa penjualan di pasar kopi yang mulai jenuh .
Perusahaan ini sudah mulai pengujian penjualan bir dan anggur setelah pukul 04.00 sore pada tahun 2010 dan program uji coba ini diperluas untuk 40 toko di kota-kota besar di Amerika Serikat. Seperti saya baca di Bloomberg News, perusahaan kedai kopi ini  mengatakan program tersebut akan diluncurkan ke ribuan tokonya di tahun-tahun mendatang .
Kedai kopi 'S' memiliki lebih dari 20.100 lokasi di seluruh dunia , termasuk sekitar 11.500 di Amerika Serikat. Di Indonesia, terutama di kota besar, kita dengan mudah bisa menemukannya di hampir setiap mall terkemuka. Saya sendiri belum tahu, apakah sudah pula mengikuti keputusan menjual bir dan anggur seperti di AS. Namun di AS, kedai 'S' Â juga sudah mulai menyediakan teh chai (teh susu berempah ala India), mungkin di Indonesia juga bisa dipikirkan menyediakan bandrek dan bajigur.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H