[caption id="attachment_365094" align="aligncenter" width="432" caption="Para penulis baik hati dan tidak sombong. (foto: Benny)"][/caption]
Sebagai seorang editor buku dan berkecimpung di dunia penulisan juga, saya menemukan begitu banyak karakter penulis di Indonesia. Dari yang menyenangkan sampai yang nyebelin banget. Yang menyenangkan tentu saja disambut hangat oleh semua kalangan. Yang nyebelin, kemungkinan besar umurnya nggak akan lama, kecuali dia cepat sadar.
Di bidang apapun berkarya, yang namanya sikap, sifat, tabiat ataupun perilaku seseorang tentu penting banget dijaga sesuai etika yang berlaku. Sebagian mengganggap menjaga atittude adalah siksaan dan merasa 'nggak gue banget' sehingga dia akan bersikap semau gue. Alih-alih jadi trade mark, malah jadi cibiran banya orang di sekitar.
Berikut beberapa karakter yang membuat penulis jadi nyebelin banget.
Ratu Drama Sosmed
Saat ini, jejaring sosial sudah menjadi perangkat wajib bagi penulis. Ada yang memanfaatkannya untuk promosi buku, jualan buku, berbagi tips menulis, mengunggah foto-foto kegiatannya di penulisan. Selama masih positif sih nggak ada masalah ya.
Sayangnya, masih banyak penulis yang nggak nyadar kalau jejaring sosial itu bisa jadi bumerang bagi dirinya saat mengupdate status dengan hal-hal yang terlalu berlebihan dalam kehidupannya alias lebay alias drama queen (padahal berlaku juga untuk penulis cowok). Â Dan ... saya beberapa kali menemukan yang seperti ini. Bahkan drama yang dibuatnya lebih dramatis dari karya yang pernah ditulisnya.
Di statusnya sebentar-bentar nyinyir, nyindir, marah-marah (stres banget kayaknya hidup sebagai penulis). Dia akan senang kalau ada yang mendukungnya atau menghiburnya. Sebaliknya akan marah-marah kalau ada pembaca bukunya yang kepo atau ngasih kritik. Â Malah ada juga yang main delete atau hapus pertemanan (karena dia menganggap itu adalah fansnya bukan teman).
Jutek Setengah Mati
Masa sih ada penulis jutek? Banyak! Saya beberapa kali bertemu di forum penulis. Ada penulis yang nggak mau nyapa duluan. Maunya disapa orang. Padahal baru nulis satu buku dan nggak meledak-meledak amat. Itu pun balasnya cuma dengan anggukan kepala. Senyumnya mahal, apalagi ngobrol. Kalaupun dia menyapa orang duluan atau beramah-tamah pastinya dengan orang penting banget yang bakal mendongkrak karirnya. Gimana kalo dia jadi penulis terkenal ya?
Ada juga penulis jenis ini yang kalo dimention sama fansnya nggak mau balas sama sekali. Bahkan mungkin baginya, "Siapa elo? Nggak dimention elo juga gue tetap ngetop kok."