[caption id="attachment_412301" align="aligncenter" width="420" caption="Berjemur di trotoar menunggu delegasi 60 tahun KAA tiba. (foto: dokpri)"][/caption]
Pagi ini anak saya, Akhtar Aryanshah, bersemangat bangun pagi. Pukul 6.30 dia sudah tiba di sekolahnya SDN Merdeka 5 Bandung. Dia langsung bergabung dengan teman-temannya, mengikuti instruksi seperti yang diterimanya saat simulasi dua hari sebelumnya. Matahari pagi pun mulai menyinari Bandung. Namun tetap ada yang membuatnya tersenyum meskipun harus berjemur berjam-jam.
Hari ini merupakan penyelenggaraan puncak Konferensi Asia Afrika ke-60 di Kota Bandung. Para delegasi dan kepala negara akan berada di Kota Bandung selama satu hari untuk melakukan napak tilas KAA dari masa 60 tahun lalu.
Tangan Akhtar memegang dua bendera sama seperti lainnya. Satu tangan memegang bendera Indonesia, tangan lainnya memegang bendera negara luar peserta KAA. Akhtar mendapat bendera India. Pasti karena dia tahu, ayahnya penggemar film Bollywood.
Akhtar dan kawan-kawan kemudian berbaris di trotoar Jalan Lembong, sekitar 100 meter dari sekolahnya. Sambil menunggu rombongan mereka beristirahat, duduk-duduk, atau berfoto bareng. Ketika mendapat informasi tamu akan lewat, mulailah anak-anak ini bersiap berdiri, mengibarkan bendera sambil menyanyikan lagu Halo-Halo Bandung.
Terdengar celotehan di antara mereka, “Lihat itu siapa yang datang?” Mereka mencoba menerka-nerka. Beberapa tamu dan delegasi tak diketahui, karena berlalu begitu saja. Wajah anak-anak itu begitu bahagia ketika melihat sebuah mobil berhenti di dekat mereka pada pukul 7.55.
“Itu Pak Menteri,” celoteh seorang anak meskipun tak pasti.
[caption id="attachment_412303" align="aligncenter" width="270" caption="Menteri Anis Baswedan menemui anak-anak, membuat mereka bahagia. (foto: dokpri)"]
Pria yang turun adalah Dr. Anies Rasyid Baswedan, Ph.D, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. Dengan senyum ramahnya dia menghampiri anak-anak yang ikut berpartisipasi dalam peringatan 60 tahun KAA. Karuan anak-anak berebut menyalaminya. Termasuk Akhtar.
“Senang bisa salaman sama Pak Menteri,” katanya sambil tersenyum bangga walaupun mukanya mulai berkeringat.
Tak lama kemudian, Anies Baswedan berlalu. Anak-anak itu kembali harus bersiap menyambut mobil tamu lainnya. Lalu duduk lagi di dekat umbul-umbul yang terdapat logo Indonesia Travel.