Â
[caption caption="Laddo Mahabharata di bandung. (Foto : Benny)"][/caption]
gara-gara sering diputar serial teve Mahabharata, anak saya jadi penasaran mencicipi makanan ladoo. Kebetulan di Bandung ada kedai kulinernya di Jalan Rajiman 29. Â Lantaran kadung sampai di kedai makanan India, kami tidak hanya membeli dua kotak ladoo yang amsing-masing berharga Rp30.000. Saya juga memesan paket makanan beralaskan daun pisang yang nonvegetraian. Isteri saya yang kurang suka dengan makanan India memesan samosa (dulu di dekat kami ada penjual samosa asli dari Pakistan, rasanya enak), sedangkan putra saya memesan nan cokelat keju. Anak saya menyebutnya itu roti cane keju cokelat. Padahal serupa tapi tak sama.
Â
[caption caption="Laddoo atau laddu ... di K99 Curry House. (Foto: Benny)"]
Yang hadir di meja lebih dulu adalah gulab jamun yang saya pesan. Padahal ini adalah makanan penutup.Huh, dasar udah nggak tahan, ya saya caplok juga satu dari tiga butir makanan super manis ini.
Saya jadi ingat pertama kali makan gulab jamun saat akan pentas di Kedutaan Besar India di jakarta belasan tahun silam. Mulut saya langsung meledak karena rasa manis yang tak terkira. Apalagi direndam madu supermanis.
Menurut saya, gulab jamun yang ini meskipun manis tak segiung yang pertama cicipi dulu. Mungkin samalah seperti yang saya makan di Delhi.
Â
Menyusul kemudian di meja samosa pesanan isteri saya yang berisi daging ayam. Penganan ini memang jenis makanan yang bakal disukai siapapun karena menurut sejarahnya juga bukan asli India, melainkan timur tengah. Di Malaysia dan Singapur sangat mudah menemukannya. Di Bandung jarang saya temukan. Padahal kami sekeluarga menyukainya.
 [caption caption="Serunya makan kuliner India. (Foto: Benny)"]