Mohon tunggu...
Benny Rhamdani
Benny Rhamdani Mohon Tunggu... Novelis - Kreator Konten

Menulislah hal yang bermanfaat sebanyak mungkin, sebelum seseorang menuliskan namamu di nisan kuburmu. | Subscribe YouTube @bennyinfo

Selanjutnya

Tutup

Catatan Artikel Utama

Cara Mudah menulis Dongeng untuk Anak

23 September 2013   11:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:31 5815
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_290231" align="aligncenter" width="320" caption="Fabel, salah satu dongeng yang disukai balita. (foto: koleksi pribadi)"][/caption] Menulis  dongeng? Wuah,  menurut saya bukanlah pekerjaan gampang. Beberapa kali naskah dongeng yang saya buat, batal saya kirimkan ke majalah. Saya pikir, kok karya saya tidak sefantastis dongeng-dongeng karya penulis lain. Kemudian, saya memilah-milah sendiri bentuk-bentuk dongeng yang dipublikasikan, yakni: Dongeng Asal-usul Ini bentuk dongeng yang sejak kecil saya suka. Di Indonesia, dongeng seperti ini banyak sekali. Mulai dari Sangkuriang, Dana Toba, Malin Kundang, rasanya hampir semua dongeng di Indonesia berlatar asal-usul, entah itu suatu benda, tempat atau suatu nama. Oh, iya saya juga pernah membuat sendiri dongeng asal-usul ini. Judulnya Nyi Koneng, tentang asal-usul tanaman kunyit yang banyak manfaat itu, dengan setting tanah pasundan. Fairy Tale Ini dongeng dengan kisah peri di dalamnya. Bagi yang pernah bisa membaca Cinderella, pasti bisa memilah mana dongeng yang bergenre seperti ini. Saya menyebutnya sebagai dongeng keajaiban. Soalnya di sini segala keajaiban bisa saja terjadi. Kadang negeri yang dilukiskan bisa dibuat sendiri oleh pengarangnya. Ya, di dongeng memang segala hal bisa dibuat tanpa memikirkan logika. Maklum, kata Khahlil Gibran: fantasi anak-anak tidak memiliki batas. Mereka bisa berimajinasi kemana saja dia suka. Nah, bangga kan kalo sebagai pengarang justru bisa menggiring imajinasi anak-anak yang liar itu. Nama-nama pengarang jenis dongeng ini adalah HC Andersen dan Grim Bersaudara. Fabel Yang ini dongeng dengan tokoh-tokoh binatang. Dongeng jenis ini memang jauh lebih menarik kalau dalam bentuk cergam. Banyak gambarnya. Maklum, misi tersembunyi dalam fabel sebenarnya adalah mendekatkan anak-anak pada dunia satwa.Saya hanya beberapa kali membuat cerita Fabel ini. Satu dongeng yang pernah dipublikasikan berjudul Kodi dan Komal, tentang dua ekor katak bersaudara yang punya sifat bertentangan. Untuk jenis cerita ini .Walt Disney nggak ada saingannya dan tentu saja AESOP. Dongeng Kontemporer Dongeng jenis ini merupakan perpaduan cerpen ( baca: cerita realita) dengan keajaiban. Salah satu karya yang spektakuler pernah saya baca adalah Pipi si Kaus kaki panjang. Banyak menginspirasi saya menulis. Salah satu tulisan yang pernah saya buat berjudul : Prita dan pohon kenari. Cerita tentang persahabatan Prita dengan pohon kenari yang akan ditebang dari sebuah taman. Tentu saja ada jenis dongeng lainnya … Di Indonesia ada Babad, kisah-kisah Panji. Beberapa juga menyebut mythos-mythos Yunani/Roma itu berupa dongeng. Tips ringan membuat dongeng:

  1. Tentukan dulu jenis dongeng yang ingin dibuat.
  2. Pikirkan setting waktu dan tempat.  Untuk meramaikan dunia dongeng Indonesia, saya sarankan untuk mengambil setting di Indonesia. Dengan latar budaya di Indonesia yang jumlahnya banyak ini..
  3. Baru buat jalan cerita. Keajaiban yang ingin ditonjolkan (tapi gak selalu harus ada keajaiban)
  4. Pastikan kalimat yang dibuat mudah dimengerti anak-anak. Hindari diksi maupun susunan kalimat yang bisa mengundang multitafsir. Anak-anak lebih menyukai kalimat yang lugas.
  5. O, iya buat beberapa penulis baru cobalah perhatikan EYD. Tanda Baca apalagi. Di toko buku, buku pedoman EYD ada yang murah kok. Bisa juga belajar secara on-line karena sumber referensi yang begitu banyak.
  6. Cobalah pelajari karya dongeng yang sering muncul di media cetak.
  7. Menyisipkan pesan-pesan moral tidak secara verbal. Karena anak-anak kurang begitu suka membaca dongeng yang terlalu menggurui. Jika ada yang belum jelas silakan bertanya. Saya  pernah beberapa kali menjuarai lomba menulis dongeng majalah BOBO dan menerbitkan beberapa buku dongeng untuk anak. Ini ada hadiah untuk Kompasianer yang ingin menikmati tulisan dongeng lantas cara mend0ngengkannya untuk balita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun