Mohon tunggu...
Benny Rhamdani
Benny Rhamdani Mohon Tunggu... Novelis - Kreator Konten

Menulislah hal yang bermanfaat sebanyak mungkin, sebelum seseorang menuliskan namamu di nisan kuburmu. | Subscribe YouTube @bennyinfo

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Perempuan Lebih Dipercaya Kelola Gaji Suami

30 September 2014   20:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:55 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_362786" align="alignnone" width="352" caption="Perempuan lebih dipercaya urus gaji. (foto: benny)"][/caption]

Di sejumlah kota di Indonesia, terungkap data bahwa sebagian besar suami menyerahkan gaji secara utuh kepada isterinya.  Di Jabodetabek misalnya, sebanyak  77 persen dari sekitar 1.800 responden mengaku urusan manajemen keuangan sepenuhnya memang dipegang isteri. Di Bandung malah mencapai angka 84,5 persen, dan tertinggi di Palembang sebanyak 89,5 persen.

Data hasil penelitian Markplus Insight tersebut, menguatkan mitos selama ini yang menyebutkan perempuan jauh lebih baik dalam mengurus keuangan ketimbang pria. Ditemukan pula data, meskipun perempuan lebih sering belanja, namun sebagian besar diperuntukkan untuk anggota keluarganya, hanya sedikit untuk kepentingan pribadi.

Dari data tersebut, saya pun bertanya kepada sejumlah teman yang menyerahkan gaji mereka kepada isteri. Umumnya, mereka memilih alasan mengakui perempuan lebih rasional dalam membelanjakan uang. Selain tentunya dalam ajaran agama kami, dituturkan bahwa wanita yang soleha adalah yang bisa menjaga (mengatur) harta suami. Biasanya perempuan  untuk membeli kosmetik saja, mereka akan minta saran dari sana-sini sebelum memutuskan membeli, bahkan akhirnya batal. Orang-orang terdekat seperti kerabat, sahabat, teman grup adalah pemberi pengaruh yang besar ketimbang iklan di media.

Ironisnya, sebagian besar teman-teman pria saya juga mengaku tak sepenuhnya memberi keleluasaan kepada isterinya untuk mengalokasikan uang pada beberapa jenis, yakni barang-barang elektronik, kendaraan, asuransi dan investasi.

Dengan kata lain, perempuan yang sudah mendapat kepercayaan mengelola keuangan dari suaminya, alangkah lebih lagi jika meningkatkan kesadaran financial.

Pendidikan Melek Keuangan

Salah satu lembaga yang peduli dengan aksi melek keuangan bagi perempuan adalah Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJk juga berasumsi perempuan dianggap memiliki tingkat pengelolaan keuangan yang lebih baik daripada laki-laki. Hal tersebut berdasarkan  fakta di lapangan, merangkapnya profesi perempuan, baik di rumah tangga maupun dalam berkarir. Jika edukasi yang diberikan tepat sasaran dan mudah dipahami, bukan tidak mungkin kaum perempuan memiliki tingkat pengelolaan yang jauh lebih baik lagi.

Dampaknya, bila kesadaran meningkat menjadi sebuah keterampilan yang mumpuni, diharapkan akan mendongkrak taraf kesejahteraan keluarga. Salah satu upaya yang dilakukan OJK terhadap kesadaran perempuan adalah dengan memberikan edukasi kepada ibu rumah tangga mengenai produk-produk yang ada di industri jasa keuangan. Tidak hanya itu, OJK juga memberikan pemahaman bagaimana mengelola keuangan secara mumpuni.

Survei yang dilakukan OJK di 20 provinsi terhadap 8 ribu responden menghasilkan tingkat literasi atau kesadaran masyarakat terhadap keuangan sebesar 21,8% dan tingkat utilisasi sebesar 59,7%. Adapun untuk ibu rumah tangga, tingkat literasi hanya sebesar 2,18% dan utilisasi sebesar 3,37%. Tingkat literasi keuangan UMKM hanya 40,7%. Sedangkan tingkat utilisasi produk dan jasa keuangan sebesar 60,62%.

Berdasarkan data yang dipaparkan OJK, pada tahun 2013 total masyarakat yang melek keuangan dan terlibat didalamnya baru mencapai 21,8%. Pengetahuan masyarakat terhadap produk-produk industri keuangan juga masih rendah atau sekitar 43%.

Berdasarkan kelompok pekerjaannya, masyarakat yang melek akan keuangan masih didominasi oleh pekerja formal sebesar 45,62%, sedangkan pekerja nonformal sebesar 40,7%. Sementara di tingkatan pelajar dan ibu rumah tangga jumlahnya masih rendah atau masing-masing 8,64% dan 2,18%.

Berasuransi dan Investasi

Seperti diungkap di atas, keputusan berasuransi dan investasi di rumah tangga umumnya masih diambil oleh pria/suami.  Salah satu penyebab adalah perempuan dinilai belum menyadari arti penting asuransi dan investasi. Sehingga dalam pengelolaan finansial keluarga acap diabaikan.

Sebagai ilustrasi, saya memiliki kerabat yang tiba-tiba harus menjanda, sebut saja Bu Samsi. Selama ini dia tidak pernah berpikir soal asuransi atau bentuk investasi modern. Akhirnya, Bu Samsi harus bertahan menghidupi tiga anaknya yang masih kecil dengan menjual barang-barang peninggalan suaminya satu per satu. Rumah kontrakan dijual, mobil pun dijual. Sungguh miris. Dan ternyata sangat banyak perempuan seperti Bu Samsi ini di sekitar saya.

Perempuan yang melek keuangan tentunya sudah menganggap asuransi bagian dari pengelolaan keuangan keluarga. Karena asuransi adalah salah satu hal penting dalam keluarga untuk menciptakan rasa aman akan keuangan dan resiko yang tiba-tiba saja terjadi.  Tentu saja harus diingat jangan sampai biaya premi asuransi menjadikan beban keuangan keluarga. Banyak manfaat asuransi yang bisa kita dapatkan untuk keluarga tercinta, yakni:

Manfaat dan Keuntungan Asuransi Jiwa

Keluarga lebih merasa nyaman jika sewaktu-waktu dalam perjalanan hidup kita mengalami musibah fatal yang semua orang tidak inginkan, misalnya saja kecelakaan dijalan yang bisa berakibat kematian, cacat tetap / cacat permanen, yang dimana semua itu akan membutuhkan biaya besar untuk berobat, disinilah letak manfaat asuransi jiwa yang kita miliki, dengan begitu fokus keluarga adalah pada perawatan / pengobatan bukan kebingungan mencari biaya rumah sakit.

Manfaat dan Keuntungan Asuransi Kesehatan

Ancaman kesehatan kini tidak memandang usia. Usia berapapun bisa terkena beragam penyakit, bahkan mungkin juga penyakit kelas berat seperti kanker, jantung  yang akan butuh banyak biaya perawatan rumah sakit, dengan memiliki asuransi  kta sudah tak perlu risau lagi soal biaya, cukup klaim serta menunjukkan bukti-bukti otentik maka perusahaan asuransi akan membayarkan biaya rumah sakit tersebut.

Manfaat dan Keuntungan Asuransi Pendidikan

Sejak anak masih usia dini, jika kita memiliki perencanaan yang tepat sebaiknya kita memiliki asuransi yang satu ini.K ita tidak pernah tahu berapa besar biaya pendidikan beberapa tahun ke depan ketika anak kesayangan kuliah. Dengan asuransi pendidikan ini setidaknya kita merasa terjamin jika biaya besar menanti untuk pendaftaran pendidikan anak kita.

Manfaat dan Keuntungan Asuransi Properti dan Harta Benda

Asuransi ini juga tak kalah penting, harta benda yang berhubungan langsung dengan sumber penghasilan kehidupan kita haruslah diamankan seperti toko, ruko, rumah, atau  mobil. Kita memang tak mengharapkan musibah terjadi dalam kehidupan kita namun siapapun tak tahu apa yang akan terjadi dikemuadian hari, bisa saja terjadi kecelakaan dijalan, kebakaran, bencana alam, dan lainnya. Dengan memiliki asuransi ini kita akan mendapatkan biaya pertanggungan sesuai dengan aturan perusahaan penyedia asuransi.

Sesungguhnya, asuransi saja tak benar-benar cukup. Pengelola keuangan yang baik juga akan berinvestasi. Memang perlu pemikiran lebih cermat dan waktu untuk mengelolanya.Namun saat ini, kita bisa berasuransi dan investasi. Cobalah berkonsultasi dengan jasa perencanaan keuangan.

Sun Life Financial merupakan salah satu pelaku bisnis finansial yang menawarkan jasa konsultasi  perencanaan keuangan, serta solusi masalah finansial yang disesuaikan kebutuhan nasabahnya. Perusahaan ini  siap membantu keluarga Indonesia mencapai kesejahteraan dengan kemapanan finansial  dengan tagline “Life's brighter under the sun”.

Sun Life Fanancial menawarkan beragam produk finansial yang memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia. Produk-produknya mulai dari produk asuransi pendidikan dan kesehatan, hingga perencanaan masa pensiun, serta investasi. Semua produk tersebut menjawab tiga kebutuhan keuangan yang mendasar: kebutuhan akan perlindungan, kebutuhan akan tabungan dan kebutuhan akan investasi.

Nah, perempuan yang sudah melek finansial mudah sekali dikenali. Mereka sudah sampai dalam tahap memiliki asuransi untuk keluarganya dan juga berinvestasi. Sudahkah?

__**__

[caption id="attachment_362788" align="alignnone" width="300" caption="SUN CARAKA 2014"]

141205802267597943
141205802267597943
[/caption]

Referensi:

1.Markplus Insight Cunsumer Survey Update: Youth, Women, Netizen in Indonesia 2014, Levina Yulianti

2.http://finance.detik.com/read/2014/08/07/103904/2655568/5/ojk-ajak-ibu-rumah-tangga-dan-pelaku-umkm-melek-keuangan

3.http://www.brighterlife.co.id/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun