Mohon tunggu...
BASMI
BASMI Mohon Tunggu... Guru - Guru

Membaca, Berolahraga, Mendengar Musik.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Manusia Bukan Ciptaan Allah?

6 September 2023   23:39 Diperbarui: 6 September 2023   23:40 396
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapakah yang menciptakan manusia? Benarkah manusia ciptaan Allah? merupakan pertanyaan klasik yang sering dilontarkan setiap orang, tanpa memandang latar belakang agama, suku, ras, dan bangsa. Pertanyaan ini sering sekali dipertanyakan oleh seseorang, baik kepada orang lain maupun kepada dirinya sendiri, baik orang muda maupun orang tua, baik pria maupun wanita, baik orang kaya maupun orang miskin, baik rakyat jelata maupun kaum bangsawan sejak ribuan tahun yang lalu. Kemungkinan besar pertanyaan ini muncul sejak manusia pertama bahkan sampai masa kini dan masa yang akan datang akan terus dipertanyakan. Tak terkecuali anda yang membaca artikel ini termasuk salah satu dari miliaran manusia yang mempertanyakan, Siapakah pencipta manusia atau benarkah manusia ciptaan Allah?.

Dari masa ke masa manusia mencoba dan berusaha mencari serta menemukan jawaban atas pertanyaan klasik tersebut. Penciptaan manusia tak dapat dipisahkan dari penciptaan alam semesta, karena manusia merupakan komunitas yang berdiam di alam semesta. Dari penelusuran sejarah, maka ditemukanlah beberapa jawaban yang dikemas dalam teori penciptaan yang menjabarkan, Siapa pencipta manusia atau bagaimana proses penciptaan manusia?. Pertanyaan esensial tersebut, memunculkan berbagai teori yang mencoba menjawab tentang penciptaan manusia. Teori yang paling populer dalam sejarah mengenai terjadinya manusia adalah teori evolusi yang dikemukakan oleh Charles Darwin (1809-1882).

Darwin berpendapat bahwa manusia tercipta dari hasil evolusi organik yang berarti manusia berasal dari mahluk yang lebih rendah, yaitu hewan. Teori ini mengemukakan bahwa manusia merupakan hasil perkembangan organisme dari hewan yang paling rendah dan identik sampai kepada hewan tingkat tinggi yang disebut primata dan pada akhirnya berevolusi menjadi manusia. Dengan bahasa yang sederhana bahwa manusia adalah keturunan dari salah satu spesies kera antropoid yang ada saat ini. 

Oleh sebab itu, spesies hewan yang berevolusi menjadi manusia menghasilkan jenis-jenis manusia seperti; pithecanthropus erectus, homo neabderthalensis, dan australopithecus. Kaum evolusionis berargumen bahwa teori tersebut dibuktikan dengan penemuan fosil-fosil manusia purba yang identik dengan fosil salah satu spesies kera dan juga jika dianalisis secara biologis, maka ditemukanlah anatomi salah satu spesies kera memiliki kesamaan dengan anatomi manusia yang memiliki tingkah pola hidup yang mirip, seperti; memakan makanan yang sama, menghirup udara yang sama, dan hidup di lingkungan yang sama.

Dengan penjelasan di atas, secara sepintas teori evolusi dapat disetujui dan membuat banyak orang berpandangan demikian, namun jika dilihat dan dianalisis dengan cermat, maka teori tersebut memiliki banyak kelemahan sehingga kesahihan teori tersebut dipertanyakan dan diragukan serta tidak dapat dipegang. Henry C. Tiessen mengatakan jikalau manusia berasal dari spesies hewan yang memakan makanan yang sama, menghirup udara yang sama, dan hidup dalam lingkungan yang sama pula, Mengapa paru-paru, sistem pencernaan, kulit, mata, telinga, dan sebagainya berbeda? Kenapa tidak sama juga? Menurut Tiessen, "Kesamaan anatomi tersebut bukanlah menunjukkan jenis yang sama, melainkan menunjukkan pencipta yang sama telah menciptakan manusia dan hewan. 

Penolakan terhadap teori evolusi juga dikemukakan oleh Muriwali Yanto Matalu yang berpandangan bahwa teori evolusi tidak memberikan jawaban yang memuaskan dan rasional tentang dari mana aspek moral manusia berasal, jika benar manusia berasal dari spesies kera, lalu dari manakah moral manusia timbul sedangkan kera tidak memiliki moral? Dan secara rasionalitas, manusia adalah makhluk rohani, yang artinya makhluk yang menyembah, sedangkan kera tidak, dari manakah hal tersebut bersumber? dan masih banyak lagi keajaiban serta kekhasan yang ada dalam diri manusia, namun tidak ada pada hewan yang tidak pernah dijawab oleh kaum evolusionis. Lalu dari manakah atau siapakah yang menciptakan manusia sejatinya???.

Pertanyaan klasik tersebut hanya bisa dijawab dengan benar, yakin, tegas, dan dapat dipercaya oleh buku kuno yang telah berusia ribuan tahun yang disebut Alkitab. Catatan-catatan yang ada di dalam Alkitab dengan teramat jelas dan tegas mengatakan bahwa manusia diciptakan oleh Allah menurut gambar dan rupa-Nya, menurut gambar Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka (Kej.1: 27). Jika kita memperhatikan ayat firman Tuhan ini secara seksama, maka kata diciptakan/menciptakan diulang sebanyak tiga kali. Pengulangan tersebut merupakan penegasan atau tekanan pesan yang mau disampaikan oleh penulis kitab kepada pembaca bahwa manusia benar adanya diciptakan oleh Allah. Alkitab juga menceritakan proses penciptaan manusia yang dilakukan oleh Allah dengan membentuk manusia dari debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya sehingga manusia itu menjadi makhluk yang hidup (Kej.2:7). Rasul Paulus juga dengan tegas mengatakan kepada jemaat Kolose dalam suratnya bahwa "di dalam Dialah (Yesus Kristus) telah diciptakan segala sesuatu, yang ada di sorga dan yang ada di bumi, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik singgasana, maupun kerajaan, baik pemerintahan, maupun penguasa; segala sesuatu diciptakan oleh Dia dan untuk Dia (Kolose 1:16)". Frasa "segala sesuatu" dalam ayat ini, memiliki makna semua yang ada, termasuk di dalamnya manusia. Menarik untuk diperhatikan ayat ini, karena Paulus mengatakan di dalam Yesus telah diciptakan segala sesuatu. Bukankah seharusnya di dalam Allah? Ya, Yesus adalah Allah yang berinkarnasi menjadi manusia. Jadi, Rasul Paulus percaya dan memberitakan apa yang dia percayai, yaitu manusia adalah ciptaan Allah di dalam Yesus Kristus.

J. Wesley Brill mengemukakan bahwa Alkitab menerangkan dengan jelas dan tegas bahwa Allah menciptakan manusia langsung dalam jangka waktu yang singkat sehingga tercipta seorang manusia dewasa yang sempurna, hal itu dapat dilihat dari pemakaian kata Ibrani yang dipakai oleh penulis kitab Kejadian, yaitu "yatsar" yang artinya "membuat", bukan bertumbuh atau bertambah-tambah. Brill juga mengutip pandangan Leander S. Keyser yang mengatakan tidak ada binatang yang dijadikan menurut gambar dan rupa Allah; badan binatang tidak dibuat atau diciptakan seperti badan manusia sehingga menguatkan fakta bahwa manusia diciptakan oleh Allah. 

Selain Kejadian 1:27, ada begitu banyak ayat di Alkitab yang menyatakan bahwa manusia adalah ciptaan Allah, seperti: Kej.1:26; 2:7,18, Rom.11:36, Pkh.12:1, Mzm.95:6; 139:13-14, Yoh.1:3, Kis.17:28, 1Kor.8:6, Ef.2:10, Kol.1:16, Yak.1:18, dan seterusnya. Bukankah keabsahan hanya cukup dua bukti?. Dari keterangan diatas, terlalu banyak bukti yang mengatakan bahwa manusia merupakan ciptaan Allah, kecuali anda tidak percaya bahwa Alkitab adalah firman Allah. Millard J. Erickson mengatakan pertanyaan yang esensi bukan hanya siapa yang menciptakan manusia, tetapi juga mengapa manusia diciptakan??? dan jawabannya ialah Allah yang mahabijaksana, mahakuasa dan baik telah menciptakan umat manusia agar manusia mengasihi dan melayani Dia, serta menikmati hubungan yang akrab dengan-Nya di dalam Kristus Yesus.


B@S Ministry


Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun