" ANTIGA"  Dalam Bentuk Abstrak Tubuh Manusia Karya Rianto. BWCF 2021.
Banyak yang beranggapan Dunia tari Tanah Air tak lagi mengeliat seperti dulu. Lesu, mati suri, tak  bisa lagi meliuk dalam irama zaman yang terus berkembang seiring desas desus aura  melenial yang nyaris memupuskan rasa cinta akan warisan agung tari para leluhur bangsa.
Miris rasanya mendengar itu. Sebagai anak bangsa yang pernah dibesarkan dan didik dalam lingkungan budaya tradisi yang kuat, seakan tak percaya bila hal itu betul-betul terjadi.
Hari ini sabetan tajam keris-keris pusaka serta  jentikan jemari diantara liukan tubuh para penari  kebanggaan kita selama ini, seakan dipandang sebelah mata. Penari-penari itu kini berpindah dari formasi satu ke formasi berikut diantara obrolan dunia, dan tak sempat lagi menoleh kepadanya saat menyelesaikan sebuah adegan cinta akan negeri.
Adegan itu menuntut ketangguhan lahir bathin dalam memerankannya. Menembus waktu yang terus menuntut berbagai daya kreatif, agar tak tergilas oleh alasan klasik ini itu, yang sebenarnya merupakan kedok dari detak kegamangan dalam menghadapi berbagai rintangan.
Bila kita bicara penari, sosok yang selalu berperan penting dalam dunia tari itu sendiri, mungkin tidak banyak yang dapat bertahan dari hantaman gelombang waktu yang terjadi hari ini. Jika ingin bertahan, Â Ia harus siap dengan berbagai tantangan.
Sosok-sosok penari tangguhlah yang dapat bertahan, dan  akan terus menari diantara gelombang waktu yang semakin mendesak dirinya. Ruang tubuh tempat ia menitipkan berbagai kosa kata, menjadi harapan tanpa henti untuk terus bersuara. Tolehan tanpa makna dari mereka yang berselisih faham, tak ia pedulikan seiiring energy tubuhnya yang terus menari.
Dari sekilas apa yang terjadi di atas. Rasanya sosok Rianto, penari dan seniman asal Banyumas yang telah melahirkan banyak karya tari ini, mungkin sedang melalui atau akan selalu berada di gelombang waktu yang kita bicarakan itu. Bagaimana tidak, situasi yang sedang terjadi beberapa tahun ini, baik di Tanah Air bahkan dunia, tak membuat ia menghilang, malah sebaliknya. Ia seakan  terus "menari-nari", seperti menikmati alunan gelombang yang terus mengayunkan tubuhnya kian kemari.
Rianto hadir dalam berbagai program tari bergengsi di Tanah Air. Hal itu membuat namanya semakin menjadi perbincangan di kalangan masyarakat tari Indonesia, mungkin bahkan beberapa Negara lain.