Mohon tunggu...
Benny dwi ferrianto
Benny dwi ferrianto Mohon Tunggu... wiraswasta -

Selalu berusaha menjadi berarti bagi semua

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mimpi Pemulung

18 Desember 2011   12:08 Diperbarui: 25 Juni 2015   22:06 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ia berdiri tepat ketika matahari sembuyikan bayangannya... Ia bersandar di tepian segala sisa yang terbuang... Menyulut kusam puntung rokok yang masih panjang... Lalu di hembuskannya asap putih ke udara... Berharap Tuhan pertemukan merah darahnya menjadi bendera... Berkibarlah , Katanya pada awan..." Bawa serta angin surga dan wangi kembang padaku...! Bersama belatung-belatung , Ia khidmat memberikan penghormatan... Ingin rasanya Ia menjadikan sampah kardus temuannya... Lalu menjadikannya sayap untuk menjenguk surga... Tetapi ribuan garis nasib banyak membentang , terlalu sulit untuk di lewati sekalipun hanya dalam angan...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun