Pelestarian dan Pengelolalaan Lingkungan Menjadi Kekuatan Ekonomi
Oleh Benni Sinaga
Sehubungan dengan prinsip good goverment dan green Ekonomi, pelestarian yang menciptakan keserasian lingkungan sosial tidak akan berhasil jika tidak melibatkan peran masyarakat secara luas. Efektivitas keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan, didukung oleh kondisi yang menjamin adanya keterbukaan, kesetaraan, penegakan hukum dan akuntabilitas. Namun demikian, Melihat kerusakan lingkunganini saatnya masyarakat berperan secara optimal serta mengubah perilakunya didalam pelestarian lingkungan secara holistik. Dasar Pemikiran muncul karena peran Masyarakat sangat strategis di dalam pelestarian lingkungan. Pertanyaannya adalah apakah masyarakat cukup berdaya untuk memainkan perannya dalam pengelolaan dan pelestarian lingkungan?, apalagi dalam mewujudkan green ekonomi dimana pegelolaan lingkungan untuk menjadi kekuatan ekonomi. Apakah masyarakat cukup berdaya untuk mengembangkan inisiatif dalam menyelesaikan persoalan lingkungan sekitar? Sejauhmana pemahaman, komitmen dan kemampuan masyarakat, pemerintah dan aktivis lingkungan dalam perwujudan pelestaian lingkungan.
Pada dasarnya kerusakan lingkungan dapat terjadi oleh dua faktor, yaitu oleh alam dan oleh manusia dan perilakunya. Perilaku yang di maksud adalah tidak peduli dengan kondisi saling ketergantungan antara manusia dan lingkungannya. Faktor perilaku manusia merupakan gambaran peranan manusia yang berinteraksi dengan lingkungan, dan sangat berpotensi untuk menentukan arah lingkungan ke posisi yang lebih baik atau bahkan sebaliknya. Pada saat realita yang terjadi adalah bahwa perilaku manusia cendrung merusak dari pada melestarikan.
Pengrusakan terjadi ada yang sengaja dan ada juga yang memang tidak menyadari fungsi dan mamfaat dari pada lingkungannya bagi kehidupan manusia. Makanya penting mengubah perilaku masyarakat untuk peduli kepada pelestarian linkungan hidup, membuat manusia merasa bahwa lingkungan yang baik adakah salah satu kebutuhan pokok, sehingga lambat laun akan tumbuh kesadaran antara upaya pembangunan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, demi kepentingan dan kebutuhan generasi yang akan datang.
Perilaku masyarakat yang dimaksud adalah, kesadaran masyarakat tentang Pelestarian dan pengelolan yang berkelanjutan ini dapat di kembangkan melalui berbagai bentuk. Salah satunya adalah melaluipelestarian Lingkungan, membung sampah pada tempatnya, melestarikan aliran sungai dan lain-lain. Ada beberapa alasan mengapa masyarakat melestarikan dan mengelolala lingkungan hidup menjadi kekuatan Ekonomi
- Masyarakat adalah kunci dalam mengembangkan kesadaran masyarakat dengan segala kapasitasnya untuk mencapai pembangaunan berkelanjutan, yang membutuhkan perubahan diberbagai aspek seperti nilai-nilai, sikap danperilaku, yang kesemua tidak terlepas dari dukungan para pembuat kebijakan ( Pemerintah), ilmuan, para ahli, pekerja dan masyarakat luas
- Masyarakat dapat menjenbatani seluruh aspek dalam konsep keberlanjutan dalam pelestarian dan pengelolalaan lingkungan hidup menjadi sebuah pendekatan yang terintegrasi
- Masyarakat berperan dalam mengembangkan konsep pembangunan berkelanjutan dan secara tidak langsung juga akan mengembangkan kemampuan komunitas yang lainnya juga. Masyarakat agent yang di harapkan mempromosikan perilaku lingkugan hidup
- Mendorong adanya langkah kongkrit kepedulian elemen masyarakat terhadap pelestarian dan pengelolaan lingkungan hidup menjadi kekuatan ekonomi..
Perilaku dapat meningkatkan beberapa aspek terbentuknya perilaku manusia yaitu pengetahuan (Knowledge), sikap (Attitude), dan partisipasi ( Partice) dalam Knowledge atau pengetahuan lingkungan adalah upaya membekali individu dan kelompok masyarakat dengan pengertahuan dasar mengenai totalitas lingkungan, permasalahan serta peranan dan tanggung jawab manusia. Attitude atau sikap adalah upaya mendorong individu dan kelompok masyarkat agar memiliki nilai-nilai sosial, kepekaan dan kepedulian terhadap lingkungan serta motivasi untuk berpartisipasi aktif dalam perlindungan dan peningkatan kualitas lingkungan hidup, sedangkan partisipasi adalah upaya mengembangkan rasa tanggung jawab pada individu dan kelompok masyarakat serta memberi peluang agar dapat terlibat secara aktif memecahkan berbagai permasalahan lingkungan
Dalam dunia pendidikan, tugas guru tidak hanya memberikan pengetahuan, melainkan menyiapkan situasi yang dapat menggiring peserta didik untuk secara kreatif melakukan berbagai aktivitas dalam pelestarian lingkungan. Untuk itu diharapkan guru yang menjadi fasilitator dalam melakukan action pelestarian lingkungan.
Selain itu menurut saya perlu ada komitmen bersama di lingkunggan masyarakat untuk melakukan aktivitas yang menjaga dan melestarikan lingkungan, sehingga dari komitmen itu bisa diukur sejauh mana masyarakat dalam menjaga lingkungan hidup. Misalnya ada komitmen bersama untuk membuang sampah pada tempatnya, jangan membuang sampah ke sungai dan lain-lain. Elemen masyarakat Guru, Mahasiswa, tokoh agama, tokoh adat dan lain-laindapat melakukannya mulailah dari hal-hal yang kecil, kalau kita sudah bisa memulai dari hal yan kecil maka kita dapat mengerjakan hal yang besar.
Penulis adalah Dosen STIE IBMI Sekretaris KAMG (Komunitas Air Mata Guru) aktif Diskusi di Campus-Concern Medan (CC_Medan)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H