Mohon tunggu...
Ben Muhas
Ben Muhas Mohon Tunggu... -

no profile

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Citra Satelit Multispectral

26 September 2013   15:39 Diperbarui: 24 Juni 2015   07:22 13531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

BAB I

PENDAHULUAN

1.Latar Belakang

Kegiatan survey-pemetaan dan pemodelan untuk pngelolaan lingkungan, sumberdaya, dan wilayah, dewasa ini sudah tidak dapat dilepaskan dari dua macam teknologi, yaitu penginderaan jauh dan system informasi geografis. Penginderaan jauh adalah ilmu dan seni dalam memperoleh suatu informasi mengenai suatu objek, area, atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan alat tanpa suatu kontak langsung (Lillisand et al., 2008). System Informasi Geografi adalah suatu system berbasis computer yang digunakan untuk menyimpan, mengelola, menganalisis, dan mengaktifkan atau memanggil kembali data yang memiliki referensi keruangan, untuk berbagai tujuan yang berkaitan dengan pemeetaan dan perencanaan wilayah. Kedua macam teknologi tersebut sangat bermanfaat dalam pengelolaan informasi keruangan mengenai kondisi permukaan (dan dekat permukaan) bumi. Oleh karena itu, pada perkembangan selanjutnya, teknologi tersebut cenderung diintegrasikan demi peningkatan efisiensi perolehan serta akurasi pemetaannya, sebagai masukkan dalam proses perencanaan dan pengelolaan wilayah.

Dalam penginderaan jauh maka dibutuhkan alat untuk mengidentifikasi, salah satunya adalah citra satelit. Citra satelit berkembang pesat sejak awal tahun ‘60an sampai sekarang, hingga lahirlah satelit Landsat, Quickbird, Ikonos, SPOT, NOAA, ALOS, da sebagainya yang mana memiliki karakteristik dan kegunaan yang berbeda-beda sesuai kebutuhan. Perkembangan ini berimbas pada citra yang dihasilkan. Berawal dari foto pankromatik ke multispectral sampai ke hiperspektral, bahkan dalam sensor yang digunakan tidak hanya citra satelit pasif melainkan aktif yang mana tenaganya dibuat oleh manusia berupa pulsa yang digunakan dalam satelit radar.

2.Rumusan Masalah


  1. Apa definisi dari citra satelit multispektral?
  2. Apa perbedaan citra satelit multispectral dari satelit Landsat, Quickbird, dan Ikonos?
  3. Apa definisi citra radar?
  4. Apa definisi citra hiperspektal?

3.Tujuan


  1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud citra satelit multispektral.
  2. Untuk mengetahui perbedaan antara satelit Landsat, Quikbird, dan Ikonos.
  3. Untuk mengetahui pengertian dari satelit radar.
  4. Untuk mengetahui definisi dan maksud dari satelit hiperspektral.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Citra Satelit Multispektral

Citra multispectral adalah citra yang dibuat dengan saluran jamak. Berbeda dengan citra tunggal yang umumnya dibuat dengan saluran lebar, citra multispectral umumnya dibuat dengan saluran sempit. Dengan menggunakan sensor multispectral, maka kenampakan yang diindera akan menghasilkan citra dengan berbagai saluran. Citra dengan saluran yang berbeda tersebut dapat digunakan untuk mengidentifikasi kenampakan-kenampakan tertentu, karena saluran-saluran tersebut memiliki kepekaan terhadap suatu kenampakan.

Sebuah gambar multispektral adalah salah satu yang menangkap data gambar pada frekuensi tertentu di seluruh spektrum elektromagnetik . Panjang gelombang dapat dipisahkan oleh filter atau dengan penggunaan instrumen yang sensitif terhadap panjang gelombang tertentu, termasuk cahaya dari frekuensi di luar jangkauan cahaya tampak , seperti inframerah . pencitraan spektral dapat memungkinkan ekstraksi informasi tambahan mata manusia gagal untuk menangkap dengan yang reseptor untuk merah, hijau dan biru . Ini pada awalnya dikembangkan untuk ruang berbasis pencitraan.

Citra multispektral adalah tipe utama dari gambar yang diperoleh oleh penginderaan jauh (RS) radiometers . Membagi spektrum dalam banyak band, multispektral adalah kebalikan dari pankromatik , yang mencatat hanya intensitas total radiasi yang jatuh pada setiap pixel . Biasanya, satelit memiliki tiga atau lebih radiometers ( Landsat memiliki tujuh). Masing-masing memperoleh satu gambar digital (dalam penginderaan jauh, disebut 'adegan') di sebuah band kecil dari spektrum yang terlihat, mulai dari 0,7 pM sampai 0,4 pM, disebut merah-hijau-biru (RGB) daerah, dan pergi ke panjang gelombang inframerah 0,7 pM sampai 10 pM atau lebih, diklasifikasikan sebagai dekat inframerah (NIR), tengah inframerah (MIR) dan far infrared (FIR atau termal). Dalam kasus Landsat, tujuh adegan terdiri dari tujuh gambar-band multispektral. pencitraan spektral dengan band-band yang lebih banyak, lebih halus resolusi spektral atau cakupan spektral yang lebih luas dapat disebut itt atau ultraspectral.

Teknologi ini juga membantu dalam interpretasi papirus kuno , seperti yang ditemukan di Herculaneum , oleh pencitraan fragmen dalam kisaran inframerah (1000 nm). Seringkali, teks pada dokumen tampaknya sebagai tinta hitam pada kertas hitam dengan mata telanjang. Pada 1000 nm, perbedaan reflektifitas cahaya membuat teks jelas dibaca. Ini juga telah digunakan untuk gambar palimpsest Archimedes oleh pencitraan perkamen daun dalam bandwidth 365-870 nm, dan kemudian menggunakan teknik pengolahan citra digital canggih untuk mengungkapkan undertext karya Archimedes.

Ketersediaan panjang gelombang untuk penginderaan jauh dan pencitraan dibatasi oleh jendela inframerah dan jendela optik. Panjang gelombang adalah perkiraan, nilai-nilai yang tepat bergantung pada instrumen satelit tertentu:


  • Biru, 450-515 .. 520 nm, yang digunakan untuk pencitraan atmosfer dan air yang dalam, dan dapat mencapai hingga 150 kaki (50 m) jauh di air yang jernih.
  • Hijau, 515 .. 520-590 .. 600 nm, yang digunakan untuk pencitraan vegetasi dan struktur air yang dalam, hingga 90 kaki (30 m) di air jernih.
  • Merah, 600 .. 630-680 .. 690 nm, yang digunakan untuk pencitraan benda buatan manusia, dalam air hingga 30 kaki (9 m) dalam, tanah, dan vegetasi.
  • Dekat inframerah, 750-900 nm, digunakan terutama untuk pencitraan vegetasi.
  • Mid-inframerah, 1550-1750 nm, digunakan untuk vegetasi pencitraan, kadar air tanah, dan beberapa kebakaran hutan .
  • Mid-inframerah, 2080-2350 nm, digunakan untuk pencitraan tanah, kelembaban, fitur geologi, silikat, tanah liat, dan kebakaran.
  • Inframerah termal , 10.400-12.500 nm, menggunakan radiasi yang dipancarkan bukan tercermin, untuk pencitraan struktur geologi, perbedaan termal dalam arus air, kebakaran, dan untuk studi malam.
  • Radar dan teknologi yang terkait berguna untuk pemetaan medan dan untuk mendeteksi berbagai objek.

Untuk tujuan yang berbeda, kombinasi yang berbeda dari band spektral dapat digunakan. Mereka biasanya diwakili dengan warna merah, hijau, dan saluran biru. Pemetaan band untuk warna tergantung pada tujuan dari gambar dan preferensi pribadi para analis. Inframerah termal sering dihilangkan dari pertimbangan karena resolusi spasial miskin, kecuali untuk tujuan khusus.


  • Warna dasar, menggunakan saluran hanya merah, hijau, dan biru, dipetakan ke warna masing-masing. Sebagai sebuah foto warna polos, itu baik untuk menganalisis obyek buatan manusia, dan mudah dipahami bagi pemula analis.
  • Hijau-merah-inframerah, di mana saluran biru diganti dengan dekat inframerah, digunakan untuk vegetasi, yang sangat reflektif di IR dekat, kemudian menunjukkan sebagai biru. Kombinasi ini sering digunakan untuk mendeteksi vegetasi dan kamuflase.

·Blue-NIR-MIR, di mana saluran biru menggunakan biru terlihat, hijau menggunakan NIR (sehingga vegetasi tetap hijau), dan MIR ditampilkan sebagai merah. Gambar tersebut memungkinkan melihat kedalaman air, cakupan vegetasi, kadar air tanah, dan adanya kebakaran, semua dalam satu gambar.

Banyak kombinasi lain sedang digunakan. NIR sering ditampilkan sebagai merah, membuat vegetasi yang tertutup daerah tampak merah.

2.2. Perbedaan Multispektral pada Landsat, Quickbird, dan IKONOS

·Landsat

Teknologi penginderaan jauh satelit dipelopori oleh NASA Amerika Serikat dengan diluncurkannya satelit sumberdaya alam yang pertama, yang disebut ERTS-1 (Earth Resources Technology Satellite) pada tanggal 23 Juli 1972, menyusul ERTS-2 pada tahun 1975, satelit ini membawa sensor RBV (Retore Beam Vidcin) dan MSS (Multi Spectral Scanner) yang mempunyai resolusi spasial 80 x 80 m.Satelit ERTS-1, ERTS-2 yang kemudian setelah diluncurkan berganti nama menjadi Landsat 1, Landsat 2, diteruskan dengan seri-seri berikutnya, yaitu Landsat 3, 4, 5, 6 dan terakhir adalah Landsat 7 yang diorbitkan bulan Maret 1998, merupakan bentuk baru dari Landsat 6 yang gagal mengorbit.

Satelit Landsat merupakan salah satu satelit sumber daya bumi yang dikembangkan oleh NASA dan Departemen Dalam Negeri Amerika Serikat. Satelit ini terbagi dalam dua generasi yakni generasi pertama dan generasi kedua. Generasi pertama adalah satelit Landsat 1 sampai Landsat 3, generasi ini merupakan satelit percobaan (eksperimental) sedangkan satelit generasi kedua (Landsat 4 dan Landsat 5) merupakan satelit operasional (Lindgren, 1985), sedangkan Short (1982) menamakan sebagai satelit penelitian dan pengembangan (Sutanto, 1994). Satelit generasi pertama memiliki dua jenis sensor, yaitu penyiam multi spektral (MSS) dengan empat saluran dan tiga kamera RBV (Return Beam Vidicon).

Satelit generasi kedua adalah satelit membawa dua jenis sensor yaitu sensor MSS dan sensor Thematic Mapper (TM). Perubahan tinggi orbit menjadi 705 km dari permukaan bumi berakibat pada peningkatan resolusi spasial menjadi 30 x30 meter untuk TM1 - TM5 dan TM7 , TM 6 menjadi 120 x 120 meter. Resolusi temporal menjadi 16 hari dan perubahan data dari 6 bits (64 tingkatan warna) menjadi 8 bits (256 tingkatan warna). Kelebihan sensor TM adalah menggunakan tujuh saluran, enam saluran terutama dititikberatkan untuk studi vegetasi dan satu saluran untuk studi geologi tabel (2.1) Terakhir kalinya akhir era 2000- an NASA menambahkan penajaman sensor band pankromatik yang ditingkatkan resolusi spasialnya menjadi 15m x 15m sehingga dengan kombinasi didapatkan citra komposit dengan resolusi 15m x 15 m.

Tabel 2.1 Saluran Citra Landsat TM

Saluran

Kisaran
Gelombang (µm)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun