Mohon tunggu...
Benjamin Cesario A
Benjamin Cesario A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Diponegoro

Gagal merupakan proses untuk menjadi lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Limbah Menumpuk, Mahasiswa KKN Undip 2021 Mengolah Limbah Organik Menjadi Pupuk Kompos

8 Agustus 2021   19:23 Diperbarui: 10 Agustus 2021   18:21 330
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semarang (4/8). Limbah rumah tangga sering kali terabaikan dalam proses pengolahannya. Terjadi cukup sering di beberapa tempat, limbah rumah tangga seperti serasah diolah hanya dengan dibakar. Hasil dari tindakan tersebut sering terlupakan oleh banyak masyarakat bahwa sebenarnya hal tersebut juga menciptakan polusi udara. Tindakan pengolahan limbah memiliki singgungan dengan beberapa sasaran yang tertera pada Sustainable Development Goals (SDG), di mana yang sampai saat ini Indonesia sedang mencoba menggapai sasaran-sasaran SDG.

Berawal dari kondisi tersebut, salah satu mahasiswa UNDIP dari TIM II Kuliah Kerja Nyata  (KKN) UNDIP 2021, Benjamin Cesario A (Fakultas Sains dan Matematika) menyadari bahwa hasil survei nya menunjukan di beberapa RT dan RW daerah Kelurahan Pedalangan, masih belum mempunyai program penindakan terhadap pengolahan limbah organik rumah tangga. Salah satu nya adalah serasah yang menumpuk, dan tidak ada tindakan pengolahan. Dari kasus ini, Benjamin Cesario A, mengajukan program “Pembuatan Pupuk Kompos Dari Limbah Organik Rumah Tangga”.

Program ini berbentuk video edukasi yang disebarluaskan di media sosial dan terutama kepada RT dan RW yang membutuhkan. Video edukasi ini berisikan dasar-dasar cara pembuatan pupuk kompos dari serasah dan air cucian beras, sampai ke tahap penjelasan secara sains tentang mengapa menggunakan air cucian beras dan serasah. 

Tidak hanya video edukasi, program ini juga mempunyai luaran dalam bentuk buku panduan digital. Buku panduan tersebut dalam bentuk tulisan, yang dimana mempunyai tujuan untuk masyarakat bisa memahami proses pembuatan lebih detil lagi dan memahami penjelasan-penjelasan lebih dalam lagi.


cover-buku-panduan-611000f26e7f0161b74ca1d2.png
cover-buku-panduan-611000f26e7f0161b74ca1d2.png

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun