Mohon tunggu...
Benjamin Elang Hasbing Pratama
Benjamin Elang Hasbing Pratama Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Unnes 2021

Mahasiswa PJKR 2021

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penanaman Budaya melalui Tari Kreasi oleh Mahasiswa Unnes Giat 9 Desa Doplang sebagai Wujud Ciptakan Generasi Berbudaya

26 Juli 2024   20:07 Diperbarui: 26 Juli 2024   20:14 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Kegiatan Pelatihan Tari Kreasi/dokpri

Blora, 11 Juli 2024 - Universitas Negeri Semarang (UNNES) mengimplementasikan program MBKM melalui program UNNES GIAT. Dimana akronim dari GIAT yaitu Growing(pertumbuhan dan perkembangan diri), Impactful (dampak positif kepada masyarakat),Awareness (kesadaran sosial dan lingkungan) dan Teamwork (kerjasama dan kebersamaan).

Universitas Negeri Semarang (UNNES) melaksanakan GIAT 9 untuk mengabdikan mahasiswa di desa yang tersebar di Jawa Tengah dengan mengusung tema peduli stunting, ketahanan pangan dan desa penggerak Pancasila. Salah satunya di Desa Doplang, Kecamatan Jati, Kabupaten Blora dengan tema ketahanan pangan.

Selain ketahanan pangan, terdapat polemik lain yang perlu diperhatikan. Salah satunya di bidang kebudayaan.Agus Damiyanto sebagai kepala dusun Dukuhan, Desa Doplang mengatakan bahwa masih kurangnya pemberdayaan potensi kebudayaan yang dimiliki masyarakat Desa Doplang. ”Kalau dari bidang kebudayaan masih kurang” ujarnya. Salah satu kebudayaan yang menjadi perhatian khusus adalah dalam bidang seni tari yang mana belum adanya sanggar dan pelatih untuk bidang tersebut. ”Penarinya banyak tetapi pemberdayaannya masih kurang. Belum ada sanggar serta pelatihnya” lanjutnya.

Maka dari itu, krisis kebudayaan menjadi salah satu fokus program kerja dalam pelaksanaan UNNES GIAT 9Desa Doplang, lebih tepatnya di dusun Dukuhan. Berdasarkan polemik tersebut, maka tercetuslah ide penanaman budaya melalui pelatihan tari kreasi yang dipelopori oleh mahasiswa jurusan pendidikan seni tari yaitu Rahmaniar Siwi Kusumawardani. Sasaran program kerja ini yaitu anak-anak seusia sekolah dasar hingga sekolah menengah pertama. Pelatihan seni tari kreasi ini mengusung 5 tarian yaitu tari dongklak, tari gembira, tari gambang suling, tari rampak dan tari gambyong.

Pada hari pertama pelaksanaan hingga seterusnya, pelatihan seni tari kreasimendapatkan antusias yang tinggi dari masyarakat Desa Doplang.Terbukti dari konsistennya jumlah anak-anak yang mengikuti pelatihan seni tari kreasi, yang awalnya sebanyak 20 anak menjadi 40 anak. Dukungan dari orang tua yang mendampingi anak-anaknya menjadi bukti lain antusisme masyarakat terhadap pelatihan seni tari kreasi.Antusias tersebut memberikan peluang dalam menumbuhkan jiwa generasi muda Desa Doplang yang berbudaya.

Hasil dari pelatihan seni tari kreasi ini rencananya akan ditampilkan dalam acara pentas seni di dusun Dukuhan, Desa Doplang. Program kerja pelatihan seni tari kreasi ini menunjukan adanya keberhasilan dalam penanaman kebudayaan oleh mahasiswa UNNES GIAT 9 Desa Doplang.Dengan adanya program kerja tersebut diharapkan dapat dilestarikan oleh masyarakat Desa Doplang demi terciptanyagenerasi berbudayadi Desa Doplang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun