Mohon tunggu...
Benjamin Benneth Arfianto
Benjamin Benneth Arfianto Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar Menteng Raya

Seorang pelajar yang ingin mengetahui rahasia dunia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Generasi Z: Generasi Emas Indonesia yang Sudah Karatan?

10 November 2024   00:01 Diperbarui: 11 November 2024   08:17 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Gambar: ukmindonesia.id

Tidak perlu menunggu sampai bertahun-tahun, beberapa batu emas dari generasi Z sudah bisa kita lihat buktinya saat ini juga. Ada banyak generasi Z yang terlibat dalam pemanfaatan teknologi yang lebih besar, baik itu untuk mengatasi masalah lingkungan, sosial, pendidikan, dan masih banyak lagi. Kita bisa memulai dari Jerome Polin yang memakai platform Youtube untuk bisa membagikan konten edukatif mengenai pendidikan matematika dengan cara yang mudah dan menyenangkan. 

Bukan hanya memberi materi, Jerome juga menginsipari banyak anak muda di Indonesia, bahkan sampai generasi alfa ke bawah, untuk bisa terus menempuh pendidikan yang lebih tinggi dan lebih maju agar Indonesia bisa punya generasi muda yang cerdas. 

Nama lain yang juga cukup terkenal dalam bidang politik adalah Tsamara Amany yang merupakan seorang politisi muda yang aktif dalam memperjuangkan isu-isu perempuan dan anak muda. Ia juga dipilih menjadi Staf Khusus Menteri BUMN Erick Thohir dan Komisaris Independen PTPN. 

Itu hanyalah dua nama dari berbagai contoh generasi Z yang mampu menepis tuduhan negatif terhadap generasi ini yang dianggap hanya peduli terhadap hal-hal instan, namun sebenarnya justru generasi Z memiliki ketertarikan yang besar terhadap perubahan sosial dan ingin berkontribusi secara nyata.

Tapi perlu diingat lagi bahwa seberapa banyak pun anak generasi Z yang berhasil menoreh prestasi, selama stigma buruk terhadap generasi ini tidak dihilangkan, maka pertumbuhan dan perkembangan maksimal tidak akan bisa terjadi. 

Kekurangan dan kesalahan memang tidak akan bisa dihindarkan terutama oleh sebuah generasi yang masih sangat muda, namun itulah pelajaran hidup yang akan menjadi bahan bakar untuk generasi ini berkembang pesat dan memberi dampak besar bagi bangsa.

 Generasi yang lebih senior juga harus mengurangi perilaku menghakimi atau bahkan menjauhi generasi ini karena yang diperlukan oleh generasi muda Indonesia bukanlah kritikan pedas yang lebih banyak, melainkan dukungan, bimbingan, dan arahan dari orang-orang yang lebih berpengalaman sehingga anak-anak muda mampu tahu jalan hidup yang benar serta mengerti bahwa taruhan akan masa depan bangsa ada di punggung mereka.

Sebuah batu emas tidak akan menjadi barang berharga jika terus diinjak, dibiarkan tergeletak tanah, atau bahkan dijauhi karena nampaknya yang kotor setelah ditambang. Namun batu emas akan bernilai dan mahal harganya, bahkan sampai dikejar dan dicari orang-orang, setelah mendapatkan pembersihan dan pengolahan yang benar, sama dengan individu dari setiap generasi Z yang memiliki tambang emas tersembunyi di tiap diri mereka.  

Dengan permasalahan dunia yang tidak kian mereda, generasi Z harus mampu bisa terus berdiri tegak, melebarkan layarnya, menahan semua angin ujaran negatif, berusaha melawan arus dunia yang kian bertambah jahat, dan generasi ini harus bisa membuktikan bahwa mereka bisa diandalkan dalam membangun bangsa Indonesia yang lebih baik lagi. 

Biarlah semua generasi senior yang ada di atasnya juga memberikan dorongan yang kuat dalam membangun dan mengasah generasi muda yang kurang berpengalaman ini sehingga apa yang menjadi kesalahan mereka, bukan justru diperbesar dan dipermalukan di hadapan seluruh dunia, namun menjadi kaca refleksi dan dorongan untuk bisa menjadi generasi pemberi dampak sehingga bisa menyatakan dengan bangga mereka adalah sungguh-sungguh generasi emas Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun