Mohon tunggu...
Benjamin BennethArfianto
Benjamin BennethArfianto Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Pelajar SMA Kolese Kanisius

Seorang pelajar sederhana yang ingin menyampaikan pendapatnya melalui beberapa artikel

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gus Dur Pemimpin Penuh dengan Humor

26 Mei 2023   21:30 Diperbarui: 26 Mei 2023   23:31 46
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Artikel berjudul "Merindukan Sosok Pemimpin Humoris" ini berbicara tentang bagaimana kita mengenang Gus Dur melalui pidatonya yang sarat humor dan lelucon, meski kadang-kadang menimbulkan kontroversi dan konflik. Artikel ini menyarankan bahwa cerita-cerita pendek yang lucu atau anekdot bisa berisi pesan serius, tapi harus hati-hati agar tidak disalahartikan atau menyinggung pihak tertentu yang berujung pada permasalahan hukum.

Anekdot adalah cerita singkat yang menarik dan berkesan dengan unsur humor atau kelucuan. Humor yang disampaikan biasanya juga berisi kritik atau sindiran terhadap pelayanan publik, fenomena sosial, kebijakan tertentu, atau perilaku pemerintah. Pesan-pesan ini diharapkan dapat ditangkap pembaca tanpa terkesan menghakimi atau menyalahkan pihak tertentu.

Berikut adalah contoh anekdot:

Suatu hari, ada seorang bernama Doni dan ia sedang menyampaikan pendapatnya dalam suatu sidang di hadapan beberapa orang. Ketika berkata-kata, terlihat muka Doni penuh dengan amarah dan kekesalan, keringat pun mulai bercucuran saking kerasnya ia berbicara. “PENDAPAT BAPAK-BAPAK SEKALIAN SALAH! BAGAIMANA MUNGKIN BAPAK BISA MENUDUH SAYA DEMIKIAN! Jika tidak ada bukti, maka saya tidak bersalah! Tolong bapak-bapak perhatikan dengan seksama, karena saya adalah masa depan bangsa ini dan semua itu ada di tangan bapak-bapak sekalian!” Sambil terus mengoceh, Doni pun sempat memukul meja dengan keras sampai-sampai seluruh hadirin sidang terkejut dan suasana menjadis emakin tegang.

Orang-orang di hadapan Doni hanya bisa terdiam mendengar amukan dan amarahnya. Setelah kira-kira 5 menit berteriak-teriak, Doni pun berhenti, dan salah seorang di depannya berkata, “Sudah puas Don? Gini loh, kamu marah-marah 5 menit ditambah banting-banting meja kasih tahu kamu tidak bersalah tidak akan ada gunanya, karena jelas-jelas disini ada tulisan “www.jokiskripsi.com” yang artinya skripsi kamu ini sudah pasti bukan kamu yang buat. Dan kamu bilang kamu masa depan bangsa? Mimpi kamu Don, udah kuliah 15 tahun, buat hapus sumber joki aja ga bisa.” Doni pun hanya bisa tercengang dan berkata dengan suara malu dan berbisik-bisik, “Kok aku iso lupa ya?”

Anekdot tersebut bercerita mengenai suatu situasi sidang yang cukup panas dan seseorang bernama Doni yang dengan menyampaikan pendapatnya sambil marah-marah karena ia merasa dirinya dipersalahkan mengenai suatu hal yang menurutnya tidak dapat dibuktikan dan hal ini dikatakan juga berpengaruh pada masa depannya. Ternyata sidang dimana Doni marah-marah adalah sidang skripsi dan ia ternyata ditegur karena terlihat bahwa ia memakai joki untuk membuat skripsi apalagi karena ia lupa menghapus nama website tempat ia mengambil sumber skripsi, sehingga Doni sendirilah yang malu karena telah marah-marah. Anekfot ini cukup menarik karena memperlihatkan bagaimana jadinya kalau kita marah-marah terlebih dahulu sebelum mendengarkan penjelasan terhadap suatu peristiwa apalagi jika ternyata kita sendiri yang telah melakukan kesalahan.
Fungsi dominan teks anekdot adalah untuk menjadi sebuah kritik, sindiran, atau ungkapan ketidakpuasan terhadap suatu pihak, biasanya pihak yang berkuasa. Akan tetapi, anekdot disajikan dengan cara yang lucu dan humoris sehingga tidak terkesan menghakimi atau memberontak.

Fungsi dominan teks anekdot adalah untuk menjadi sebuah kritik, sindiran, atau ungkapan ketidakpuasan terhadap suatu pihak, biasanya pihak yang berkuasa. Akan tetapi, anekdot disajikan dengan cara yang lucu dan humoris sehingga tidak terkesan menghakimi atau memberontak.

Anekdot sangat sering kita temui dalam keseharian, baik melalui media sosial atau cerita langsung. Anekdot juga berguna karena mengajarkan pelajaran hidup melalui humor di dalamnya, sekaligus menghibur kita. Kesimpulannya, belajar membuat anekdot bisa bermanfaat untuk menghasilkan karya yang bermanfaat bagi orang lain, tapi harus hati-hati agar tidak menyinggung pihak tertentu atau menimbulkan masalah hukum. Jadi, buatlah anekdot yang lucu dan penuh makna untuk kita semua.

Penyunting : Hans Joseph Himawan | 10.2 | 12

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun