Mohon tunggu...
Benito Rio Avianto
Benito Rio Avianto Mohon Tunggu... Dosen - Ekonom, Statistisi, Pengamat ASEAN, Alumni STIS dan UGM
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Blogger, Conten Creator, You Tuber. Stay di Jakarta, tertarik dengan isu Ekonomi ASEAN dan perekonomian global. Aktif menulis di beberapa media. Menyukai pergaulan dan komunitas internasional. Berharap sumbangan pemikiran untuk kemaslahatan bangsa. Bersama Indonesia ASEAN kuat, bersama ASEAN Indonesia maju. https://www.youtube.com/watch?v=Y95_YN2Sysc

Selanjutnya

Tutup

Nature

Kelapa Sawit Pendorong Indonesia Emas 2045

8 Agustus 2022   08:20 Diperbarui: 8 Agustus 2022   08:22 659
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Indonesia Lestari. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

 

Menyambut 77 Tahun Indonesia Merdeka (Seri: 1)

Tahukah Kalian Peran Perkebunan Kelapa Sawit (PSR) bagi Perekonomian Nasional dan Kesejahteraan Rakyat

 

Oleh Benito Rio Avaianto, SST, M.Ec.Dev.

Sawit merupakan komoditas penting dan strategis bagi perekonomian Indonesia sejak beberapa puluh tahun silam. Kelapa sawit merupakan anugrah terindah (blessing gift) yang diberikan Allah SWT terhadap bumi pertiwi, Indonesia. 

Sawit sangat cocok tumbuh dan berkembang di negeri tropis seperti Indonesia, maka sungguh amat bersyukur bahwa kita, bangsa Indonesia dikarunia negeri subur dan makmur, dan negeri yang sangat luas dengan cakupan hampir 2 (dua) juta kilo meter persegi, Selain itu, Indonesia juga memiliki tanah yang subur tempat tumbuh dan berkembangnya kelaa sawit. Kandungan unsur hara yang berasal dari puluhan gunung berapi di seluruh Indonesia dan berada di dalam lahan-lahan perkebunan sawit, juga merupakan factor pendukung tumbuh suburnya sawit    

Perkebunan Kelapa Sawit dan Industri Sawit juga merupakan sumber mata pencaharian bagi jutaan rumah tangga sekaligus menyerap jutaan tenaga kerja.   Perkebunan Kelapa sawit menyerap lebih dari 16 juta lapangan pekerjaan yang tersebar dilebih  4 juta rumah tangga di Indonesia. Laporan Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian tahun 2021 menyatakan bahwa industri sawit merupakan salah satu industri unggulan nasional, terlebih di masa pemulihan ekonomi akibat Pandemi Covid-19.  

Industri ini mampu berkontribusi sebesar 3,5% terhadap perekonomian Indonesia (PDB) atau setara dengan Rp 172 Triliun, dan menyumbangkan nilai 13,5% atau setara dengan USD 31,2 milyar terhadap total ekspor Indonesia (sumbangan sangat besar dari sebuah komoditi).  Kementerian Pertanian tahun 2021 melaporkan bahwa Indonesia memiliki lahan sawit terbesar di dunia dengan luas lahan mencapai 16 juta Ha dan menjadikan Indonesia sebagai produsen Crude Palm Oil (CPO) dan Minyak Kernel (CPKO) terbesar di dunia.  Kedua minyak nabati tersebut saat ini menjadi oerhatian dunia ditengah terjadinya krisis pangan dan merupakan bahan baku penting bagi produksi industri makanan dan non makanan.

Sawit adalah komoditas unggulan khas Indonesia, penting, dan strategis bagi perekonomian Indonesia.  Potensi sawit yang sangat besar berpotensi mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai 7 - 8% sebagai syarat menuju Indonesia emas tahun 2045 tepat pada perayaan 100 (seratus) tahun Kemerdekaan Indonesia. Cita-cita mulia menjadikan Indonesia sebagai negara maju  seperti yang telah dicanangkan oleh Preisiden Joko Widodo akan mendapat dukungan dengan pengembangan komoditas andalan nasional Kelapa sawit.

Saya jadi teringat perekonomian Indonesia tumbuh menjadi salah satu perekonomian terbesar di dunia yag dibuktikan dengan menjadi anggota G-20 (Excellent-20) sama halnya keunggulan komoditas beras yang menjadi komoditas unggulan perniagaan pada era Kerajaan Majapahit, pada masa Mahapatih Gadjah Mada (nama Gadjah Mada diabadikan menjadi universitas tertua dan terbaik di Indonesia), Majapahit mempunyai kekuasaan sekitar 60% ASEAN yang disebut Nusantara, meliputi Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunai, Filipina, Thailand, dan Kamboja. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun