Mohon tunggu...
Benito Rio Avianto
Benito Rio Avianto Mohon Tunggu... Dosen - Ekonom, Statistisi, Pengamat ASEAN, Alumni STIS dan UGM
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Blogger, Conten Creator, You Tuber. Stay di Jakarta, tertarik dengan isu Ekonomi ASEAN dan perekonomian global. Aktif menulis di beberapa media. Menyukai pergaulan dan komunitas internasional. Berharap sumbangan pemikiran untuk kemaslahatan bangsa. Bersama Indonesia ASEAN kuat, bersama ASEAN Indonesia maju. https://www.youtube.com/watch?v=Y95_YN2Sysc

Selanjutnya

Tutup

Financial Artikel Utama

Akankah Kekurangan Tenaga Kerja Menghambat Pemulihan Ekonomi Malaysia?

28 Juli 2022   09:37 Diperbarui: 2 Agustus 2022   20:15 391
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi laju pertumbuhan ekonomi dunia. (sumber: THINKSTOCK.COM via kompas.com)

Malaysia menghadapi kekurangan tenaga kerja asing di sektor-sektor penting meskipun telah membuka diri

Malaysia kekurangan setidaknya memerlukan 1,2 juta pekerja di seluruh manufaktur, perkebunan, dan makanan. Di Asia, Malaysia adalah salah satu negara yang paling bergantung pada tenaga kerja asing. 

Pada tahun 2019 sekitar dua juta pekerja, 20 persen dari tenaga kerjanya, berasal dari luar negeri, sebagian besar dari Indonesia, Bangladesh dan Nepal, yang bekerja di sektor-sektor utama seperti pertanian, semikonduktor, dan perikanan.

Malaysia menghadapi krisis tenaga kerja di sektor ekonomi utama seperti sector perkebunan, industri manufaktur dan konstruksi bahkan ketika negara itu melonggarkan pembatasan pergerakan Covid-19. 

Pelonggaran ini seharusnya memungkinkan mobilitas pekerja yang lebih besar untuk dating ke Malaysia.

Menurut Harian The Straits Times, kekurangan tersebut sebagian disebabkan oleh izin kerja orang asing yang telah berakhir pada akhir tahun 2021 yang memperkerjakan sejumlah besar karyawan di sektor-sektor penting ini. 

Sebagian lagi karena masalah mempekerjakan dan mempertahankan penduduk setempat yang sedikit jumlahnya bahkan dengan tingkat pengangguran yang tinggi saat ini. Kondisi ini diperparah oleh Pandemi Covid-19 yang melanda lebih dari 2 (dua) tahun.

Menteri Sumber Daya Manusia Datuk Seri M. Saravanan pada Juni 2020 mengatakan akan ada pembekuan dalam hal penerimaan baru pekerja asing hingga akhir 2020 untuk mengurangi jumlah mereka dalam angkatan kerja dan untuk memberikan prioritas kepada warga Malaysia dalam meyediakan lapangan. 

Namun penangguhan tersebut telah diperpanjang hingga akhir tahun 2021. Kementerian Sumber Daya Manusia Malaysia misalnya telah menyetujui lebih dari 2.000 aplikasi untuk imigrasi.

Ini terlepas dari pencabutan larangan imigrasi pada bulan Februari dan tuntutan dari perusahaan Malaysia untuk sekitar 475.000 pekerja asing. Namun banyak aplikasi ditolak karena informasi yang tidak lengkap atau kurangnya kepatuhan terhadap peraturan.

Menurut Departemen Statistik Malaysia, tingkat pengangguran Malaysia pada Agustus adalah 4,6 persen. Itu berarti 748.800 orang di negara itu menganggur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun