Malaysia menghadapi kekurangan tenaga kerja asing di sektor-sektor penting meskipun telah membuka diri
Malaysia kekurangan setidaknya memerlukan 1,2 juta pekerja di seluruh manufaktur, perkebunan, dan makanan. Di Asia, Malaysia adalah salah satu negara yang paling bergantung pada tenaga kerja asing.Â
Pada tahun 2019 sekitar dua juta pekerja, 20 persen dari tenaga kerjanya, berasal dari luar negeri, sebagian besar dari Indonesia, Bangladesh dan Nepal, yang bekerja di sektor-sektor utama seperti pertanian, semikonduktor, dan perikanan.
Malaysia menghadapi krisis tenaga kerja di sektor ekonomi utama seperti sector perkebunan, industri manufaktur dan konstruksi bahkan ketika negara itu melonggarkan pembatasan pergerakan Covid-19.Â
Pelonggaran ini seharusnya memungkinkan mobilitas pekerja yang lebih besar untuk dating ke Malaysia.
Menurut Harian The Straits Times, kekurangan tersebut sebagian disebabkan oleh izin kerja orang asing yang telah berakhir pada akhir tahun 2021 yang memperkerjakan sejumlah besar karyawan di sektor-sektor penting ini.Â
Sebagian lagi karena masalah mempekerjakan dan mempertahankan penduduk setempat yang sedikit jumlahnya bahkan dengan tingkat pengangguran yang tinggi saat ini. Kondisi ini diperparah oleh Pandemi Covid-19 yang melanda lebih dari 2 (dua) tahun.
Menteri Sumber Daya Manusia Datuk Seri M. Saravanan pada Juni 2020 mengatakan akan ada pembekuan dalam hal penerimaan baru pekerja asing hingga akhir 2020 untuk mengurangi jumlah mereka dalam angkatan kerja dan untuk memberikan prioritas kepada warga Malaysia dalam meyediakan lapangan.Â
Namun penangguhan tersebut telah diperpanjang hingga akhir tahun 2021. Kementerian Sumber Daya Manusia Malaysia misalnya telah menyetujui lebih dari 2.000 aplikasi untuk imigrasi.
Ini terlepas dari pencabutan larangan imigrasi pada bulan Februari dan tuntutan dari perusahaan Malaysia untuk sekitar 475.000 pekerja asing. Namun banyak aplikasi ditolak karena informasi yang tidak lengkap atau kurangnya kepatuhan terhadap peraturan.
Menurut Departemen Statistik Malaysia, tingkat pengangguran Malaysia pada Agustus adalah 4,6 persen. Itu berarti 748.800 orang di negara itu menganggur.Â