Mohon tunggu...
Beni Suryadi
Beni Suryadi Mohon Tunggu... -

Sekarang bekerja dan bermain menikmati hidup di Jakarta. Sesekali senang menulis tentang berbagai hidup dan semua hal yang berhubungan di blog http://benisuryadi.wordpress.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mari Belajar Sejarah dan Budaya Indonesia

28 Agustus 2010   16:09 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:38 896
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dalam dua hari ini, tidak sengaja saya menemukan dua buah situs yang sangat menarik. Situs pertama adalah situs majalah daring yang mengusung tema sejarah, Majalah Historia. Dan yang kedua adalah sebuah situs yang menyediakan begitu banyak informasi budaya Indonesia, Budaya Indonesia. Majalah Historia Saya kutip dari halaman Tentang Kami dari situs mereka,

HISTORIA adalah sebuah majalah sejarah online (daring) pertama di Indonesia yang disajikan secara populer. Kami memadukan disiplin kerja jurnalistik dengan penelitian sejarah yang ketat untuk menghadirkan kisah masa lalu secara memikat dan mengesankan di hadapan pembaca.

Ibarat jatuh cinta pada pandangan pertama, Saya sangat menyukai situs ini. Terus terang, selama ini sejarah bukanlah topik yang menarik buat Saya. Tak cukup banyak yang bisa Saya ingat tentang sejarah bangsa ini. Proklamasi kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945 yang dimulai dari peristiwa Rengas Dengklok, tentu saja Saya tahu, tetapi lebih dari itu, Saya pribadi cukup prihatin dengan pengetahun Saya tentang sejarah ini. Dari dulu Saya selalu beralasan bahwa penyajian informasi yang tidak menariklah yang menjadi kambing hitam dari ketidaktertarikan Saya terhadap sejarah. Mangkanya setiap kali ada edisi khusus tentang sejarah yang diterbitkan oleh majalah Tempo dan majalah Gatra, Saya tidak pernah melewatkannya. Mereka menyajikan ulasannya dengan sangat menarik. Saat 17 Agustus 2010 kemaren, majalah Tempo mengulas secara khusus kisah Kartosudirjo.

Majalah Tempo Edisi: 25/39, Tanggal: 16 Agustus 2010 Salah satu yang paling Saya suka adalah liputan tentang Tan Malaka. Saya baru tahu kalau ternyata selama ini Saya salah persepsi tentang beliau. Dari Tan Malaka pulalah akhirnya Saya belajar banyak tentang apa yang bisa Saya lakukan untuk bangsa tercinta ini.

Majalah Tempo Edisi: 25/37, Tanggal: 11 Agustus 2008 Sesuatu yang seharusnya kita dapat dari kemengertian kita terhadap sejarah, bukan? Di situs majalah Historia ini cukup banyak informasi sejarah Indonesia yang bisa kita baca, walaupun sepertinya majalah ini tidak secara khusus membahas tentang sejarah Indonesia. Tetapi seperti yang tadi Saya bilang, tulisan yang mereka sajikan cukup menarik. Apalagi kita bisa membacanya secara daring. Dibanding harus meminjam buku pelajaran sejarah anak atau keponakan kita, bukan? Budaya Indonesia Seperti yang disampaikan di halaman muka situsnya,

Budaya Indonesia diperuntukkan bagi dan menjadi milik seluruh masyarakat Indonesia sebagai media untuk menggali, mengapresiasi, dan menjaga ketahanan kebudayaan tradisional Indonesia secara tidak tradisional (preserving traditional culture untraditionally).

Menggali, mengapresiasi, dan menjaga ketahanan. Saya suka sekali dengan pemilihan ketiga kata ini. Sama seperti sejarah, pengetahuan Saya tentang budaya Indonesia sangat sedikit sekali. Bahkan sebagai orang Minang, lahir dan di besarkan di kota Solok, Sumatera Barat, pengetahuan Saya tentang budaya Minangpun cukup terbatas. Ketika Saya tidak tahu tentang budaya, dan tidak menggalinya, bagaimana mungkin Saya bisa mengapresiasinya. Dan ketika Saya tidak mampu mengapresiasinya, bagaimana mungkin Saya bisa diharapkan untuk menjaganya? Menjaga yang Saya maksud tentu saja bukan sekedar emosi belaka ketika mendengar berita ada budaya kita yang diklaim oleh negara tetangga. Karena terlepas dari sikap mereka yang tidak santun, ini semua juga karena kita selama ini tidak cukup baik menggali, mengapresiasi, dan menjaga ketahanan kebudayaan tersebut. Dan keberadaan situs ini sangat baik sekali adanya. Di saat perkembangan informasi yang begitu pesatnya, kita tetap saja kesusahan untuk mencari literatur tentang budaya kita. Di situs inilah informasi tersebut bisa kita dapat dengan baik. Saya bahkan senang sekali ketika ternyata di artikel jenis-jenis tari daerah, mereka juga menyajikan videonya. Menyenangkan. Sepertinya sekarang Saya mulai kehilangan alasan untuk tidak mau belajar tentang sejarah dan budaya bangsa kita ini. Menggali, mengapresiasi, dan menjaganya. Kalau bukan kita, siapa lagi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun