Mohon tunggu...
Swarna
Swarna Mohon Tunggu... Lainnya - mengetik 😊

🌾Mantra Terindah🌿

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dunia Itu Sederhana

6 Juli 2023   17:19 Diperbarui: 6 Juli 2023   17:22 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lihat bukit yang dulu sering kita singgahi
dimana lagu musim semi mengiring serta kunang-kunang ikut menari
Kerlap-kerlip di antara sunyi

Dan kau berteriak pada angin tentang luka yang tak kunjung sirna
Seolah ingin menyulap dunia dan meremas janji-janji hampa
Inilah kelakar nyata

Lihat lautan yang biru membentang, sesaat kita saling bertarung kata
Menusuk dan menghujam dada
berdarah di ujung tanya

Kamu mulai tertawa
Memperlihatkan barisan gigi yang mulai sedikit menguning terbakar asap tembakau yang selalu kau selipkan di bibir

Kita memang pandir
lupa untuk berpikir bahwa semua yang ada ternyata saling melintir
Padahal hidup hanya sekejap dan bertegur sapa pun singkat

Harusnya dunia itu sederhana
tapi mereka sering membuat menjadi rumit dan entah mengapa
Begitu juga dengan kita dan cinta
tanpa disadari ego telah merubah sedemikian rupa

Apakah kau tahu puisi ini?

Senja, 6 Juli 2023
swarnahati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun