"Men, tiarap!"
Suara berdebam-debum dari mulut Tugino, ia pun merayap seperti buaya menuju arah Tamen, temannya.
"Waduh, kamu terluka, PMI, cepat ke sini!"
Beberapa gadis cilik membawa kotak obat dan tandu segera datang. Mereka mengangkat Tamen lalu membawa ke semak-semak.
"Wadow! Tolong! Ulat bulu!" tamen dan gadis-gadis kecil lari berhamburan ke arah Tugino, pekik merdeka dari mulut Tugino tak mereka hiraukan. Semua mengibas-ngibaskan telapak tangan pada bajunya.
"Ada apa?" Tugino merasa ada yang aneh pada teman-temannya
"Ulat bulu No, buanyak di semak-semak sana, hiiii, ngeri."
"Apa?" Tanpa ba bi bu ia pun lari terbirit-birit
Tamen dan lainnya hanya bengong, lalu tertawa sambil berteriak, merdeka kepada Tugino.
"No, merdeka, No. Kenapa kamu lari, cuma ulat bulu, hahaha."