Mohon tunggu...
Swarna
Swarna Mohon Tunggu... Lainnya - mengetik 😊

🌾Mantra Terindah🌿

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Di Ceruk Pagi

1 Agustus 2022   06:59 Diperbarui: 18 September 2022   17:51 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ada yang masih berdebat, sebelum fajar berkelebat

Ada yang masih termenung, sebelum embun turun

Ada pula yang masih mematut pada pantulan diri di cermin, sebelum kaki beriring

Aroma segar nan wangi bercampur asap penggorengan menghiasi ruang pagi sebelum semua pergi

Kesibukan yang tiada henti dimulai, di mana kepala, mata, kaki, dan tangan beradu dengan hari

Kecemasan juga mengintai ingin menempati bilik mimpi tanpa basa-basi

Namun akan selalu ada kata-kata yang dilangitkan dari hati dan selalu memagari tiap diri di ceruk pagi

dengan menyebut namaMu yang mahapengasih dan penyayang, lindungi kami

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun