[Cerita Pertama] Kelana dan Mimpi
Namaku Kelana, tapi aku tak pernah kemana-mana. Aku hanya berputar-putar saja bermain di sekitar rumah. Aku tak tahu pasti umurku berapa, tak pernah kuingat, tapi aku sekolah, sekarang naik kelas empat sekolah dasar.
Aku punya banyak nama panggilan, sesuai dengan keinginan teman-temanku. Ada yang memanggilku Ana, Nana, Lana, Elan, juga Kelan. Katanya mereka suka membuat panggilan sekenanya pada namaku. Suka-suka mereka sajalah yang penting mereka senang.Â
Lebih sering mereka memanggil dengan satu suku kata, Lan atau Na . Aku terkenal di kelas, terkenal suka tertidur, tapi bisa mengerjakan semua soal atau tugas dari guru. Entahlah. Aku sendiri tak kuat menahan mataku agar tidak terpejam saat pelajaran. Seperti terkena sihir, tiba-tiba saja terpejam.Â
Teman-temanku malah senang melihatku pulas saat pelajaran. Mereka menunggu aku membuka mata dan mulai menghujani berbagai pertanyaan, mimpi apa aku saat tertidur. Mimpiku memang kadang aneh-aneh. Aku dijadikan pendongemg oleh mereka, katanya cerita mimpiku keren. Padahal kadang aku sedikit ketakutan, mimpi itu seperti sebuah kabar.
Seperti hari ini, saat bu guru menjelaskan tentang alam semesta, tiba-tiba aku sudah berada di tengah hutan. Hutannya sejuk tidak menyeramkan bahkan banyak bunga warna-warni. Aku sedang tidak ingin bermimpi, nanti ketinggalan pelajaran bu guru. Badan kuputar setarus delapan puluh derajat ingin kembali pada diriku. Tiba-tiba terdengar suara orang memanggil namaku.
Aku gemas karena tak ingin bermimpi dulu. "Tunggu , woy! bocil."
Entah bagaimana tiba-tiba ia sudah ada di depanku, namanya juga mimpi.
"Aku sudah lama menunggumu."
"Apa iya? Memang anda kenal saya?"