Mohon tunggu...
Swarna
Swarna Mohon Tunggu... Lainnya - mengetik 😊

🌾Mantra Terindah🌿

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pagi, Aku, dan Secangkir Teh

9 September 2021   07:02 Diperbarui: 9 September 2021   07:15 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maaf bila kemarin aku sudah meminjam matamu
Untuk menekuri abjad-abjad absurd yang kukirim
Membuat gawaimu penuh keluh kesah serapahku
Menjadikanmu sebagai sampah cerita sumbangku

Hingga malam membiarkanku tanpa mimpi

Maaf, karena kukira kau adalah temanku

Tapi pagi ini hanya secangkir teh hangat beraroma yang bisa sedikit melegakan dada, menemani memungut kata yang tak pernah kusampaikan

Mengolasenya pada dinding hati terdalam, sebagai pengingat akan sebuah waktu yang terbuang

Tsm, 09092021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun