Mohon tunggu...
Swarna
Swarna Mohon Tunggu... Lainnya - mengetik 😊

🌾Mantra Terindah🌿

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Masihkah Tertib Memakai Masker?

12 November 2020   13:38 Diperbarui: 12 November 2020   21:14 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Selamat siang kawan,  semoga masih ada angin semilir diantara panas terik yang mulai menari-nari. Saya yakin semua masih menjaga kebersihan dan kesehatan. Semua masih rajin memakai masker saat keluar rumah. Benar demikian bukan? 

Atau ada cerita menarik dari kawan-kawan tentang masa pandemi ini? Kalau saya hanya punya cerita ringan. Di dekat asal saya dibesarkan masih ada operasi masker pada jam tertentu, yaitu jam 10.00 WIB.  Seperti biasa bila ada yang tidak mengenakan hukumannya hanya menyanyi, menyapu seperti itu.

Namun menurut saya pribadi, sebaiknya pengawasan masker tidak hanya pada yang mereka yang berlalu lalang di jalan,  tetapi juga pada masyarakat yang berjualan makanan . Karena pada kenyataannya masih banyak penjual yang tidak memakai masker, baik di warung atau kaki lima. 

Coba bayangkan ketika si penjual bercakap-cakap dengan melayani mengambilkan makanan,  berapa droplet yang sudah terbang?  Pernah tempo hari saya begitu ingin membeli es puter di pinggir jalan, murah dan enak,  terkenal sejak dulu. Namun saat melihat penjualnya tidak memakai masker dan melayani pembeli sambil ngobrol,  langsung kandas keinginan saya untuk membeli. Sepertinya jadi es puter rasa droplet deh, aduh.

Begitu juga saat membeli nasi goreng, aduh si abang penjual cerita terus karena kenal,  sebel saya mana tidak memakai masker,  yang membeli saja mengenakan. Akhirnya sebelum saya meninggalkan lapaknya setelah nasi goreng sudah ditangan,  saya sempatkan menyampaikan uneg-uneg agar dia memakai masker,  bila takpunya bisa memakai serbetnya untuk menutup mulut. Bukan begitu? Entahlah abangnya tersinggung atau tidak. 

Menurut saya ada pandemi atau tidak memang sebaiknya penjual makanan atau koki warung dan restoran wajib mengenakan masker.  Sama halnya dengan para pekerja di sebuah pabrik makanan. Kebersihan harus benar-benar dijaga juga kesehatan dan keselamatan orang lain. 

Lebih menggemaskan lagi bila masih saja ada yang meludah sembarangan juga bersin seenaknya. Padahal sudah banyak iklan bagaimana etika meludah,  batuk dan bersin. Waduh maaf deh ludahmu bukan untukku. Tapi semua kembali pada masyarakat dan individu yang melakoni,  menilai dan merasakan. Tapi jangan segan untuk menegur bila terkena cipratan droplet orang ya. 

Semoga semakin hari kesadaran akan keselamatan orang lain makin meningkat. Menjadi pribadi yang benar-benar baik bukan hanya sebuah quote pada buku harian saja. 

Sekelumit celoteh siang saya sudahi dahulu, semoga kawan-kawan di siang ini tetap semangat. Eh tetap memakai masker di luar rumah,  kecuali saat makan ya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun