Lebaran yang beda kami nikmati, kami tahu tidak akan ada tamu yang datang seperti tahun kemarin yang masih ada teman dan kerabat bertandang. Â Tapi hidangan kue lebaran harus dan wajib ada di meja, agar terasa ini adalah lebaran, Â hari kemenangan walau dirayakan di rumah saaja bersama keluarga.Â
Saya mengira kue-kue itu akan awet hingga habis bulan Syawal, Â tapi fakta membuktikan, Â tak ada tamu pun kue lebaran ludes, tidak tahan lama. Rupanya anak-anak sangat menikmati kue lebaran yang tersedia.Â
Apa pun yang kami isikan dalam toples mereka nikmati sambil menonton acara televisi. Hingga kerupuk saya isikan, mereka ok juga.Â
Akhirnya saya buatkan sendiri kue kering dari zaman ke zaman yang tak lekang oleh kemajuan kue kering yang mulai beragam, Semprit Mawar. Hanya dari tiga bahan saja tepung terigu, Â margarin dan gula halus. Nanti akan saya tulis resepnya di kanal kuliner ya. Bikinnya kurang lebih tiga puluh menit tapi tak lebih dari sepuluh menit kue telah habis.
Senang juga dari pada lama di toples terus basi kan jadi mubazir. Geli juga tak ada tamu kue lebaran laris manis. Saya sempat tanya bagaimana bila ada tamu kuenya sudah habis, mereka jawab, kalau ibunya ini bisa cepat-cepat bikin sendiri, mereka bilang juga ini lebaran kue harus dihabiskan gak akan ada tamu, bisa saja anak-anak. Â Saya jadi berencana selalu menyediakan kue kering di meja walau tidak lebaran, sebagai cemilan anak-anak.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H