Rain, kamu datang lagi, menepati janji yang telah kupinta ketika tanah mulai retak, pundi-pundi air mengering kerontang.
Rain, kau begitu merindu mencium bumi. Membasahi dengan kasihmu. teriakan bumi telah membuatmu tak mampu menahan gejolak.
Derasnya tak terkira, menggenangkan semua asa yang kami punya hingga hati kami pun basah, bukan hanya di pelupuk mata.
Kami hanya bisa berkata, "mengapa ini terjadi?" gembira yang kami bangun di lembar almanak baru, berubah jadi nestapa, kenangan dan genangan menyatu kami rasa, gigilpun tiada terkira. langit makin kelabu, semua basah tiada tersisa.Â
***
teras kata, 02.01.2020
swarna hati
______
Turut prihatin untuk teman, kerabat, dan saudara di Jakarta.Â
Gerakan membangun dan menjaga lingkungan bersama sangat diutamakan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H