Mohon tunggu...
Swarna
Swarna Mohon Tunggu... Lainnya - mengetik 😊

🌾Mantra Terindah🌿

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Kelabu di Langit, Basah di Hati

2 Januari 2020   13:44 Diperbarui: 2 Januari 2020   13:50 229
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rain, kamu datang lagi, menepati janji yang telah kupinta ketika tanah mulai retak, pundi-pundi air mengering kerontang.

Rain, kau begitu merindu mencium bumi. Membasahi dengan kasihmu. teriakan bumi telah membuatmu tak mampu menahan gejolak.

Derasnya tak terkira, menggenangkan semua asa yang kami punya hingga hati kami pun basah, bukan hanya di pelupuk mata.

Kami hanya bisa berkata, "mengapa ini terjadi?" gembira yang kami bangun di lembar almanak baru, berubah jadi nestapa, kenangan dan genangan menyatu kami rasa, gigilpun tiada terkira. langit makin kelabu, semua basah tiada tersisa. 

***

teras kata, 02.01.2020

swarna hati

______

Turut prihatin untuk teman, kerabat, dan saudara di Jakarta. 

Gerakan membangun dan menjaga lingkungan bersama sangat diutamakan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun