Mohon tunggu...
Swarna
Swarna Mohon Tunggu... Lainnya - mengetik 😊

🌾Mantra Terindah🌿

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ketika Ibu Tak Disisihku

22 Desember 2019   19:42 Diperbarui: 23 Desember 2019   21:19 33
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Apakah hari ini masih berarti untukku?

Kala tak lagi bisa kudatangi empu yang sanggup memelukku dengan hangat, melindungiku dalam dekap, mengelus kepalaku menenangkan.

Kemana ucapan ini kusampaikan, ketika semua membawa setangkai bunga dan bingkisan untuk ibunya, aku hanya bisa tertegun terdiam.

tanganku tak lagi bisa menggenggam tanganmu untuk kucium penuh takdim, sekedar ucapan terima kasih kau lahirkan aku ke dunia ini.

ku bawa ucapan selamat padamu ibu dan kupeluk dalam rangkaian doa-doa, serta setangkup wangi mawar melati yang kutaburkan di pusaramu.

Engkau tak bisa menemaniku lagi, surga tempatmu yang indah, ibu aku merindukanmu.

Ibu, 22 Desember 2019

dari swarnahati untuk kalian yang tegar tanpa ibu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun