Kenalkan aku pujangga gila
Yang hanya luntang lantung kemana arah kusuka
Membawa larik-larik kata yang tak bersajak indah
Hanya sebuah celotehan luka dan lara
Aku pujangga gila, bukan pena yang kugenggam di setiap masa, namun busur panah asmara yang akan kulesatkna pada setiap dada, jiwa-jiwa yang merana
Agar merasa bahagia ketika kupuja dalam aksara
Aku pujangga gila, selalu membawa secawan cinta untuk diperebutkan kaum wanita, tanpa merasa berdosa walau pada akhirnya ada yang patah. kemari, temani aku berpesta
Sudah berulang kukatakan
Aku pujangga gila! mengapa engkau masih juga belum percaya?
Teras aksara, 12.12.2019
swarnahati
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H