Dimana Muka Rata?
aku masih belum sempurna membuka kelopak mata
ketika harus, berlari mengejar mentari yang bersembunyi di balik awan
tanpa mandi dan gosok gigi pun aku berlari
demi tiada kudapati amuk rasa dari si muka rata yang menghantui
aku berlari, lintang pukang tak terkendali
hingga kertas-kertas cintaku betebaran ke sana ke mari
kupungut lagi carik-carik yang sudah kuberi stempel rindu sejak malam tadi
kan kupersembahkan pada muka rata yang selalu ku nanti
aku termangu dalam pedih ketika tak kudapati ia di bilik pagi.
aku terlambat mengatakan rasa hati
dia telah kembali menjadi dewi kunti.
teras mukrat, 04.11.2019
swarna hati
****
Terima kasih, vote nya K-ners terkasih tersayang :-) ;-)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H