Pagi ini aku mulai dihantui rasa gelisah, terjebak diantara dua pilihan, berangkat atau batal.
Menimbang-nimbang, walau nanti tidak mungkin terlantar di ranah orang, setidaknya sadar mbolang sudah bukan menjadi hal yang aneh bagiku.
"Sebagai apa sampean datang?"
"Pemirsa saja."
"Dapat sangu?"
"Tidak tahu, mungkin enggak."
"Wah, sudah punya sangu?"
"Kalau untuk naik kereta PP ada."
"Mau puasa?"
"Program mengecilkan perut."
"Aku kira dikasih sangu."
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!