Beras baru saja dimasak dengan menggunakan rice cooker. Mesin cuci naru proses membilas. Mengejar daedline even mengetik disebuah platform, keburu tutup.
Tetiba pet! Ah mana air di bak mandi belum juga terisi tadi. Air adalah yang utama bagiku, cahaya bisa kudapat dari rembulan, lilin atau lampu templok yang selalu tersedia.
Sedang air, sumur sudah tertutup rapat, bila listrik padam, pasrah menanti menyala. Tak ada tandon air pula.
Aduh bagaimana dengan beras tadi? Segera kuambil wadah mangkoknya, letakkan di atas kompor, nyalakan api sekecilnya, tutup rapat wadah mangkok dengan tutup panci, dan tunggu pasti matang.
Tak perlu mengeluh berkepanjangan, paling sejam dua jam lalu menyala, yang ada di pikiran tetap air.
Memandang langit mungkin hiburan, menunggu listrik menyala. Berjalan ke teras betapa terkejutnya, kog lampu tetangga menyala semua? Apa yang terjadi dengan listrik di rumahku?
Oowalaaahhh ternyata daya tak kuat bila semua menyala, njeglek seketika. Lumayan kecele setengah jam dalam gelap. Tinggal geser tombol on dan menyala.
Malang, 15 Agustus 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H