Mohon tunggu...
Swarna
Swarna Mohon Tunggu... Lainnya - mengetik 😊

🌾Mantra Terindah🌿

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Maaf Nak, Kita Belum Mampu

6 Agustus 2019   12:29 Diperbarui: 6 Agustus 2019   12:44 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
pinterest.ch/lulifernandezcopello

Aku melihat seorang anak yang sedang menggunakan sebuah alat komunikasi berbentuk jam tangan, aku perharikan seperti sedang berbicara dengan mendekatkan pergelangan tangannya ke mulut.

"Umi, aku sudah pulang ngajinya, dijemput ya, aku tunggu. Da daaa."

Eh begitu ya penggunaan alat itu yang aku lihat iklannya di televisi. Bermanfaat juga ya untuk anak-anak, tidak perlu bawa hp yang ukurannya lebih besar. 

Jaman memang semakin maju, masyarakat dimanjakan dengan fasilitas komunikasi yang cepat, bisa jadi dua puluh tahun ke depan, kita tak lagi memakai alat besar untuk komunikasi, bisa saja sebesar bola bekel dan bisa muncul gologram orang yang diajak bicara.

Kebutuhan akan teknologi sangat penting untuk membantu aktivitas seseorang. Jangankan yang bermobil, tukang sayur keliling pun sudah memegang ponsel pintar, tak perduli merk dan kualitas, yang penting ada jaringan.

Saya hanya menelan ludah manakalah melihat benerapa anak sudah mempunyai ponsel pintar. Entah mendapat hadiah arau pemberian orang atau membeli sendiri. 

Komputer, dan gagdet memang sangat perlu setidaknya harus ada karena tidak hanya untuk komunikasi tetapi juga bisa untuk mengerjakan tugas sekolah bagi anak-anak. Mereka belum kami beri kesempatan untuk megang ponsel, kami masih takut mereka salah dalam menggunakannya. Sementara mereka bertanya tentang PR nya, kami carikan jawaban melalui ponsel kami.

Hanya sebuah komputer lama dangan monitor tabung  yang masih sering macet-macet dan hang yang kami sediakan, untuk mereka belajar mengetik pada keyboard, membuat tulisan-tulisan atau hanya sekedar bermain game puzzle yang jadul.

Kami memberikan pengertian pula pada anak-anak bahwa gagdet akan membawa bencana bila salah menggunakannya. Agar mereka tak minder dengan temannya yang sudah punya, saya hanya mengatakan, suatu saat kalian boleh punya hp pintar.

Malang, 06.08.2019
swarnahati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun