Mohon tunggu...
Swarna
Swarna Mohon Tunggu... Lainnya - mengetik 😊

🌾Mantra Terindah🌿

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Berlalu

4 Juli 2019   01:10 Diperbarui: 4 Juli 2019   02:44 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ia merasa jadi wanita paling berbahagia
Suami sehat dengan anak yang banyak
Pertengkaran keluarga sepertinya tak masuk dalam kamus bahasa
Hanya ada tawa, tangisan terkadang terdengar karena anak rebutan mainan

Lalu, mengapa hati ini masih resah?
Adakah perjalanan hidup yang salah?
Jika semua ada, lengkap dengan seluruh isinya
Bangun pagi, banyak tawa berseri mengelilingi

Apa yang salah?
Mungkinkah perhatian yang terbelah
Atau malam berlaku hingga jengah
Kemudian hadir cerita demi cerita
Mengukir hayalan di atas hayalan
Melukis tawa memeluk bahagia

Sebuah episode isengkah?
Atau warna pada gurauan fatamorgana?
Bila kebersamaan hilang atas nama sebuah bilangan
Kapan penjumlahan dan pengurangan bertoleransi dengan pembagian?

TM, 04 Juli 2019

swarnahati

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun