Sebelum kawan-kawan membaca coretan saya perlu saya terangkan lebih dulu, bahwa saya ingin menceritakan pengalaman jalan-jalan saya dan menemukan yang unik serta menarik, secara pribadi sesuatu hal yang baru. Sekiranya saya kurang tepat menempatkan kategori dari tulisan ini saya mohon dimaklumi.
Saya sendiri kebingungan apakah saya masukkan dalam edukasi atau budaya karna hasil dari jalan-jalan ini masuk dalam kedua kategori tersebut menurut pandangan saya, juga tersirat nilai filosifi di dalamnya. Akhirnya saya pilih Humaniora dimana di dalamnya sudah mencakup edukasi, filosofi dan sosial budaya.
****
24 Maret 2019 RRI mengadakan perhelatan pasar budaya untuk mewadahi apresiasi masyarakat malang raya. Ada bazar dan panggung budaya.
Pagi hari kami meluncur ke lokasi yang berjarak sekitar 4 km dari rumah, dengan harapan menemukan sesuatu yang menarik di sana, mengingat ada kata budaya.
Sesampai di lokasi kami menyusuri stand bazar, ada kolektor bambu yang unik-unik bentuknya.
Kemudian kami menyusuri lagi melihat hasil kerajinan masyarakat malang.
Sampailah kami pada sosok yang sudah sepuh tengah membentuk anyaman. Waow apa yang sedang dianyam itu? Bapak yang baya ini dengan ramah memperlihatkan hasil karyanya, semakin tersihir kami ingin tahu bahan dasarnya dan bagaimana membuatnya.
Dari semacam ilalang yang dianyam sedemikian rupa sehingga menjadi bentuk yang mirip dengan wayang.