Universitas Brawijaya, atau sering disebut sebagai "UB", merupakan salah satu perguruan negeri di Kota Malang. Berada di urutan 9 dalam 10 universitas negeri terbaik di Indonesia, Universitas Brawijaya menjadi salah satu perguruan tinggi favorit bagi mahasiswa baru di wilayah Kota Malang maupun luar Kota Malang.Â
Universitas Brawijaya juga tidak kalah seru dengan universitas lain dalam banyak aspek, terutama penyambutan mahasiswa baru. PKKMB, atau Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru menjadi tradisi wajib bagi Universitas Brawijaya untuk menyambut mahasiswa baru mereka.Â
Di Unversitas Brawijaya, PKKMB dikenal dengan Raja Brawijaya (Rangkaian Acara Jelajah Almamater Universitas Brawijaya). Tujuannya sendiri adalah untuk memperkenalkan pada para mahasiswa baru tentang kehidupan kampus.Â
Raja Brawijaya kali ini tidak akan lepas dari tema dan motto dari UB sendiri, yaitu membangun karakter yang mulia dan Green Inovation untuk Indonesia Emas 2045. Nama angkatan yang disematkan untuk Mahasiswa Baru tahun ini juga unik, yaitu Aradhana'62 yang berarti pemimpin yang memiliki visi dan ambisi.Â
Kegiatan ini diselenggarakan pada Senin (12/08/2024) di sepanjang jalan dan lapangan Rektorat yang menghadap ke Bundaran ikonik Universitas Brawijaya dan dihadiri oleh kurang lebih 14.821 mahasiswa baru dan jajaran pemimpin.Â
Raja Brawijaya juga membawakan beberapa penampilan seperti paduan suara, seni tari, dan Reog Ponorogo yang mengartikan bahwa Mahasiswa Baru di Universitas Brawijaya berasal dari penjuru daerah di Indonesia.Â
Adapun simbolik pemakaian almamater dan topi Universitas Brawijaya oleh Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc sebagai tanda bahwa secara tetap, semua mahasiswa baru Universitas Brawijay diterima sebagai mahasiswa tetap di Universitas Brawijaya.Â
Uniknya, Universitas Brawijaya menyuarakan aksi pembebasan Palestina dengan cara mengayunkan bendera Palestina dengan bendera Indonesia secara bersamaan.Â
Adapun kemeriahan Raja Brawijaya dengan berbagai kembang api yang melesat ke udara, sambutan "Selamat datang Arandhana'62, Kita Satu Brawijaya", dan kemunculan Brone dari gedung rektorat sebagai maskot utama Universitas Brawijaya.Â
Hal unik lainnya adalah penyelenggaraan Raja Brawijaya kali ini dilakukan secara hybrid sesuai cluster (kelompok) yang di tentukan oleh panitia Raja Brawijaya. Hal ini dilakukan mengingat banyaknya mahasiswa baru Universitas Brawijaya.