Mohon tunggu...
Bening Angeli
Bening Angeli Mohon Tunggu... Psikolog - Siswa sekolah

Suka membaca dan mendengarkan musik

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Runtuhnya Jerman Timur

14 Februari 2023   18:04 Diperbarui: 14 Februari 2023   18:14 1344
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tragedi runtuhnya Jerman Timur tidak dapat lepas dari sejarah perang dunia ke II. Runtuhnya Jerman Timur menjadi titik balik dari penyatuan negara Jerman dan menjadi penanda dari runtuhnya pengaruh komunis di negara Jerman. Kekalahan Jerman pada Perang Dunia II mengakibatkan negara ini terbagi menjadi empat zona pendudukan di bawah kekuasaan Amerika Serikat, Inggris, Perancis, dan Uni Soviet. 

Pembagian tersebut diatur dalam Perjanjian Postdam yang disepakati pada 2 Agustus 1945. Antara 1947 dan 1949, tiga zona barat yang masing-masing diduduki oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis digabungkan, membentuk Republik Federal Jerman (Jerman Barat). 

Sementara Jerman Timur yang diduduki oleh Uni Soviet menjadi Republik Demokratik Jerman. Perpecahan semakin terasa saat dilakukan pembatasan wilayah dengan membangun Tembok Berlin pada 1961. Menjelang akhir 1990, Jerman Timur runtuh dan Jerman lahir kembali menjadi satu bangsa. 

Jerman Barat dan Jerman Timur berdiri ketika dunia dilanda Perang Dingin. Perang Dingin adalah periode ketegangan geopolitik antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet dengan sekutunya masing-masing, yang berlangsung antara 1947-1991. Ketegangan tercipta karena perbedaan ideologi dua kubu, di mana AS beraliran liberal-kapitalis, sedangkan Uni Soviet berpaham komunis-sosialis.  

Dalam runtuhnya Jerman Timur ditandai dengan runtuhnya tembok berlin. Tembok berlin dikenal sebagai ciri khas dari pemisahan kedua bagian yaitu antara Jerman timur dan Jerman barat. Pada 1989, terjadi demonstrasi besar-besaran oleh masyarakat Jerman Timur yang meruntuhkan Tembok Berlin. 

Hancurnya Tembok Berlin menjadi tanda runtuhnya rezim komunis di Jerman Timur. Meski saat itu perbatasan masih dijaga ketat, ribuan orang Jerman Timur mulai berani melarikan diri ke Jerman Barat. Pada saat jatuhnya tembok berlin, jerman timur dan jerman barat mulai menyatu dan menjadi jerman yang utuh yang dikenal saat ini. Tembok Berlin, sebuah simbol global pemisah Timur dan Barat, perang antara komunisme dan kapitalisme. 

Tembok ini didirikan oleh kediktatoran Republik Demokratik Jerman (DDR), atau lebih dikenal dengan nama Jerman Timur, pada 1961. Dikelilingi oleh perbatasan beton dan kawat berduri yang dijaga ketat sepanjang 155 kilometer, warga di Berlin Barat hidup bebas di tengah DDR komunis, berbeda dengan warga di Jerman Timur yang selama beberapa dekade selalu memandang penuh kerinduan ke arah Barat yang rasanya tidak terjangkau, berharap suatu hari nanti dapat melarikan diri. 

Dalam kejadian Runtuhnya Jerman Timur ini,  terdapat negara-negara yang terlibat yaitu dari  Jerman Barat yang terdapat Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis sedangkan Jerman Timur adalah Uni Soviet itu sendiri. Uni soviet sendiri memiliki peran penting dalam kejadian runtuhnya jerman timur yang pada saat itu dipimpin oleh Mikhail Gorbachev. Mikhail Gorbachev lahir pada 2 maret 1931 di Privolnoye, Stavropol Kray, Rusia, Uni Soviet. 

Semasa hidupnya, Mikhail Gorbachev pernah menjabat menjadi Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet (CPSU) selama periode 1985-1991 sekaligus menjadi presiden Uni Soviet pada tahun 1990-1991. Saat memimpin Uni Soviet, Gorbachev mengupayakan untuk mendemokratisasikan sistem politik Uni Soviet dan mendesentralisasikan ekonominya. 

Meskipun begitu, keputusan yang diambil Gorbachev ternyata menyebabkan jatuhnya komunisme dan pecahnya Uni Soviet pada 1991.Mikhail Gorbachev menjadi kunci runtuhnya tembok berlin. Tembok Berlin terletak di dalam Jerman Timur, tetapi dibagi oleh Jerman Barat dan Jerman Timur, dengan Tembok Berlin membagi wilayah kedua negara bagian. 

Dibangun pada tahun 1961, tembok itu memisahkan keluarga dan orang-orang terkasih selama 28 tahun. Tembok itu akhirnya digulingkan pada malam 9 November 1989. Runtuhnya Tembok Berlin menandai awal era baru, berakhirnya Perang Dingin dan dunia bipolar, serta membuka jalan bagi penyatuan kembali Jerman pada tahun 1990. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun