Mohon tunggu...
Benidiktus Himang
Benidiktus Himang Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Mahasiswa Jurusan Informatika, di salah satu kota di Indonesia. I like E-sports Games, Mobile legends etc, https://www.s.id/himang

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Petugas KPPS Gugur Satu per Satu, KPU Masih Tega Bilang Sukses?

19 Februari 2024   12:09 Diperbarui: 19 Februari 2024   12:26 210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Petugas KPPS Berguguran: Evaluasi Mendalam Sistem Pemilu Serentak

Pemilu Serentak 2024 kembali memakan korban jiwa. Data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per 17 Februari 2024 menunjukkan 57 petugas KPPS meninggal dunia (sumber Kompasiana). Angka ini memicu pertanyaan besar: apakah sistem Pemilu Serentak perlu dievaluasi?

KPU Masih Tega Bilang Sukses?

Dalam artikel Pemilu 2024 Sukses, Antusias Masyarakat Tinggi sumber : kpu.go.id 

Pemungutan Suara Pemilu 2024 berlangsung sukses. Hasyim Asy’ari, Ketua KPU, mengapresiasi partisipasi masyarakat. Ada beberapa masalah logistik, tapi sudah ditangani. Terdapat TPS yang akan melakukan pemungutan suara susulan. Antusiasme masyarakat tinggi dan proses penghitungan suara didokumentasikan di media sosial. KPU terus mengunggah hasil penghitungan suara ke dalam Sirekap untuk transparansi.

Apa yang terjadi kepada petugas? mari kita simak yang mungkin dan bisa saja terjadi di lapangan yang di alami oleh petugas kita yang menjaga dan mengamankan pemilu kali ini. angka yang gugur itu cukup besar bagi kita karena itu penting untuk menyimak dan memperbaiki serta evaluasi sistem kali ini untuk seterusnya. Berikut;

Beban Kerja Berat dan Kurangnya Persiapan

Beban kerja yang berat dan kurangnya persiapan yang memadai menjadi dua faktor kunci yang berkontribusi pada kelelahan dan akhirnya kematian para petugas KPPS dalam Pemilu Serentak 2024.

Beban Kerja Berat: Para petugas KPPS memiliki tanggung jawab besar dalam setiap tahapan pemilu, mulai dari persiapan TPS (Tempat Pemungutan Suara), pemungutan suara, hingga penghitungan suara. Proses ini membutuhkan keterlibatan aktif mereka sepanjang hari pemungutan suara, yang seringkali berlangsung dalam waktu yang cukup panjang. Beban kerja yang terus-menerus dan intens ini dapat menyebabkan kelelahan fisik dan mental yang signifikan.

Kurangnya Persiapan dan Pelatihan: Kurangnya persiapan dan pelatihan yang memadai untuk menghadapi situasi pemilu yang kompleks dan penuh tekanan merupakan masalah serius. Para petugas KPPS perlu dilengkapi dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk menangani segala situasi yang mungkin terjadi selama pemungutan dan penghitungan suara. Tanpa pelatihan yang memadai, mereka mungkin tidak siap menghadapi tantangan tersebut secara efektif, meningkatkan risiko kesalahan dan kelelahan yang berujung pada risiko kesehatan.

Dalam konteks ini, perlunya perbaikan sistem persiapan dan pelatihan bagi para petugas KPPS sangatlah penting. Pelatihan yang komprehensif dan persiapan yang matang dapat membantu mereka mengelola beban kerja dengan lebih efisien dan menghadapi situasi yang kompleks dengan lebih baik. Ini tidak hanya akan meningkatkan kesejahteraan dan keamanan para petugas, tetapi juga memastikan kelancaran dan keberhasilan penyelenggaraan pemilu di masa depan.

Sistem Penghitungan Suara yang Rumit

Sistem penghitungan suara manual dan berjenjang yang digunakan dalam pemilu serentak memang memiliki beberapa kelemahan yang signifikan. Beberapa aspek dari sistem ini yang menyebabkan masalah adalah:

Memakan Waktu Lama: Proses penghitungan suara manual dan berjenjang membutuhkan waktu yang cukup lama. Para petugas KPPS harus menghitung suara secara manual dari setiap TPS, kemudian hasilnya akan dijumlahkan di tingkat yang lebih tinggi. Proses ini tidak hanya memakan waktu, tetapi juga memperpanjang jam kerja para petugas, meningkatkan kelelahan dan risiko kesehatan mereka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun