Krisis ISBN dapat berdampak negatif pada dunia penerbitan, penulis, dan pembaca. Beberapa dampak yang mungkin terjadi adalah:
1. Kualitas Menurun: Lonjakan jumlah buku tanpa standar dapat mengakibatkan kualitas penerbitan menurun, dan buku-buku berkualitas lebih sulit ditemukan.
2. Persaingan yang Tidak Sehat: Penulis dan penerbit yang berkualitas mungkin kesulitan bersaing dengan banjirnya buku yang kurang relevan.
3. Kehilangan Kepercayaan Pembaca: Pembaca mungkin menjadi skeptis terhadap buku dengan ISBN, karena sulit untuk membedakan karya yang baik dan buruk.
Solusi dan Langkah ke Depan:
Pemerintah, penerbit, dan penulis perlu bekerja sama untuk mengatasi krisis ISBN ini. Beberapa langkah yang dapat diambil termasuk:
1. Penyusunan Pedoman: Penyusunan pedoman dan standar yang lebih ketat untuk pemberian ISBN, yang mencakup kriteria seperti relevansi dan kualitas.
2. Pendidikan Penulis: Edukasi dan pelatihan untuk penulis agar memahami pentingnya kualitas dan relevansi dalam karya mereka.
3. Dukungan untuk Penerbit Berkualitas: Pemerintah dapat memberikan insentif atau dukungan finansial kepada penerbit dan penulis yang berkualitas.
4. Promosi Literasi:Â Meningkatkan literasi membaca untuk membantu pembaca membuat pilihan yang cerdas dalam memilih buku.
Krisis ISBN di Indonesia adalah tantangan yang membutuhkan perhatian serius. Solusi yang komprehensif dan kolaboratif diperlukan untuk menjaga kualitas dan relevansi dalam dunia penerbitan buku. Dengan tindakan yang tepat, kita dapat memastikan bahwa buku-buku berkualitas tetap dapat ditemukan dan dinikmati oleh masyarakat Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H