Mohon tunggu...
Benidiktus Himang
Benidiktus Himang Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Mahasiswa Jurusan Informatika, di salah satu kota di Indonesia. I like E-sports Games, Mobile legends etc, https://www.s.id/himang

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Gelombang Politik: Dinamika, Dilema, dan Drama di Balik Pembentukan Koalisi

23 Agustus 2023   17:25 Diperbarui: 23 Agustus 2023   18:43 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gelombang Politik: Dinamika, Dilema, dan Drama di Balik Pembentukan Koalisi (canva/pro)

Koalisi Politik: Harmoni Atau Kekacauan?

Ketika musim pemilihan mendekat, satu fenomena yang tak terhindarkan di panggung politik adalah terbentuknya koalisi.

Koalisi, sebuah aliansi strategis antar partai politik, bisa menjadi pedang bermata dua. 

Di satu sisi, koalisi menjanjikan dukungan yang lebih luas, tapi di sisi lain, semakin banyak kepala, semakin beragam pikirannya. 

Lalu, bagaimana koalisi mempengaruhi dinamika pemilihan, khususnya dalam penentuan calon wakil presiden?


Keuntungan Koalisi Gemuk: Dukungan Luas, Peluang Besar

Sebuah koalisi yang melibatkan banyak partai, sering disebut koalisi gemuk, memiliki potensi untuk merangkul sejumlah besar pendukung. Dengan basis dukungan yang luas, peluang untuk memenangkan pemilihan tentu semakin terbuka lebar.

Selain itu, koalisi gemuk bisa menjadi simbol keragaman dan inklusivitas, menunjukkan bahwa berbagai kepentingan bisa disatukan untuk tujuan yang sama.


Tantangan Koalisi Gemuk: Dapur yang Ramai

Namun, sebuah dapur yang ramai bisa menyulitkan proses memasak. 

Demikian pula dengan koalisi gemuk. Negosiasi menjadi rumit. Ada begitu banyak kepentingan untuk dipertimbangkan.

Misalnya, ketika harus menentukan siapa yang akan diusung sebagai calon wakil presiden. Tiap partai tentu ingin perwakilannya ada di posisi strategis tersebut.

Risiko lainnya adalah ketidakstabilan. Jika salah satu partai merasa tidak mendapatkan bagian yang adil, mereka mungkin saja memutuskan untuk keluar dari koalisi. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun