Mohon tunggu...
Benidiktus Himang
Benidiktus Himang Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Mahasiswa Jurusan Informatika, di salah satu kota di Indonesia. I like E-sports Games, Mobile legends etc, https://www.s.id/himang

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Melampaui Rendahnya Realisasi APBD, Menguak Tantangan dan Soulsi untuk Kemajuan Daerah

29 Juli 2023   11:39 Diperbarui: 29 Juli 2023   11:53 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar canva.com (pro)

Mengenai alasan-alasan yang menyebabkan rendahnya realisasi APBD:

1. Rencana Anggaran yang Tidak Realistis

Salah satu faktor utama yang dapat menyebabkan rendahnya realisasi APBD adalah kurangnya realisme dalam menyusun rencana anggaran. 

Terkadang, pemerintah daerah mungkin terlalu optimis atau ambisius dalam menetapkan target pendapatan dan belanja yang tidak sesuai dengan kondisi ekonomi dan sosial yang sebenarnya. Hal ini dapat menyebabkan kesulitan dalam mencapai target realisasi, terutama jika pendapatan yang diharapkan ternyata tidak tercapai atau pengeluaran melebihi perkiraan.

2. Pengelolaan Keuangan yang Tidak Efisien

Efisiensi dalam mengelola anggaran dan pengeluaran sangat penting untuk mencapai tingkat realisasi APBD yang baik. Jika pemerintah daerah tidak menerapkan proses pengelolaan keuangan yang efisien, seperti proses pengadaan yang lambat atau birokrasi yang rumit, maka penyerapan APBD akan terhambat. 

Lambatnya proses pengadaan dan persetujuan proyek dapat menyebabkan keterlambatan dalam pelaksanaan program, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi tingkat realisasi.

3. Keterbatasan Sumber Daya Manusia

Faktor lain yang dapat mempengaruhi rendahnya realisasi APBD adalah kurangnya sumber daya manusia yang kompeten dalam mengelola keuangan dan pelaksanaan program. 

Jika pemerintah daerah kekurangan personel yang memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam bidang keuangan dan manajemen, maka efisiensi dan efektivitas pelaksanaan anggaran dapat terganggu. Pelatihan dan pengembangan sumber daya manusia yang tepat akan menjadi langkah penting untuk meningkatkan kualitas pengelolaan APBD.

4. Fluktuasi Pendapatan

Tingkat fluktuatif pendapatan daerah, seperti penerimaan dari pajak dan retribusi, juga dapat berdampak pada rendahnya realisasi APBD. 

Faktor eksternal, seperti perubahan kondisi ekonomi atau faktor lain yang mempengaruhi pendapatan daerah, dapat menyebabkan ketidakstabilan dalam penerimaan anggaran. Jika pendapatan yang diharapkan tidak tercapai karena alasan-alasan tertentu, maka realisasi APBD dapat menjadi rendah.

Dalam menghadapi masalah rendahnya realisasi APBD, Pemerintah Daerah perlu mengambil langkah-langkah strategis. Di antaranya adalah:

  • Evaluasi Rencana Anggaran: Pemerintah Daerah harus melakukan evaluasi menyeluruh terhadap rencana anggaran yang disusun. Evaluasi ini harus realistis, mempertimbangkan kondisi ekonomi dan sosial terkini, serta potensi fluktuasi pendapatan.
  • Peningkatan Transparansi dan Akuntabilitas: Meningkatkan transparansi dalam pengelolaan anggaran dan menguatkan sistem akuntabilitas akan membantu mencegah penyalahgunaan anggaran dan meningkatkan kepercayaan publik.
  • Pelatihan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia: Investasi dalam pelatihan dan pengembangan personel di bidang keuangan dan manajemen akan membantu meningkatkan kualitas pengelolaan APBD.
  • Peningkatan Koordinasi Antarinstansi: Koordinasi yang lebih baik antara berbagai instansi pemerintah daerah akan membantu memperlancar proses pelaksanaan program dan proyek, sehingga realisasi APBD dapat ditingkatkan.

Rendahnya realisasi APBD merupakan permasalahan kompleks yang dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti rencana anggaran yang tidak realistis, pengelolaan keuangan yang tidak efisien, keterbatasan sumber daya manusia, dan fluktuasi pendapatan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun