POST Bookshop, Jakarta, saya melihat satu buku yang menarik perhatian saya. Bukunya tipis, hanya seratus halaman saja. Saya tertarik ketika melihat judulnya, Percakapan dengan Kafka. Kafka adalah nama yang menarik perhatian saya. Pertama kali saya mengenal Franz Kafka adalah ketika membaca novelet berjudul Metamorfosis. Dan di saat itu saya jadi penasaran dengan penulis tersebut.
Ketika saya bermain keBuku ini ditulis oleh Gustav Janouch seorang kawan dari Franz Kafka yang sama-sama berasal dari Praha. Yang merupakan memoar yang otentik mengenai Franz Kafka. Jika ingin tau lebih dalam mengenai Kafka, seorang novelis, sastrawan yang berasal dari Praha, Republik Ceko. Di buku ini diceritakan bahwa Kafka adalah seorang introvert. Lelaki rendah hati yang sensitif  juga pemalu.
Buku ini juga menjelaskan bagaimana gesture dari seorang Kafka saat berbicara. Bagaimana penulis dengan terang menggambarkan bahasa tubuhnya  ketika sedang berbincang dengan orang lain. Bentuk ekspresinya bisa tergambar. Bagaimana Kafka sering mengungkapkan sesuatu yang dirasakan dan dipikirkannya dengan kalimat-kalimat ironi.
Cara pandang Kafka mengenai sastra, seni, politik, kehidupan dan dunia pun diterangkan di buku ini. Ketika membaca buku ini, kita seperti sedang ada di tengah-tengah perbincangan antara Janouch dan Kafka. Kafka pernah bilang bahwa menulis adalah sebuah terapi. Di sini juga Kafka menyinggung seniman dan sastrawan hebat seperti Van Gogh, Picasso, Marxisme, Zionisme, dan Yahudi.
Berikut kalimat atau quotes di buku ini yang menginspirasi buat saya secara pribadi.
"Jalan dari kepala menuju pena itu lebih panjang dan sulit dibanding jalan dari kepala menuju lidah."
Â
"Jangan berlebih-lebihan. Tetap tenang. Ketenangan itu ungkapan kekuatan. Tetapi seseorang juga bisa mendapat kekuatan berkat ketenangan. Itulah hukum dua kutub berlawanan. Jadi, tetap tenanglah. Sunyi ketenangan akan membebaskan, bahkan sebelum saat eksekusi."
Â
"Kita harus pergi jauh agar dapat menemukan rumah kita yang hilang."
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H