Melanjutkan cerita sebelumnya saat saya dan teman-teman mendaki Gunung Rinjani Lombok-Nusa Tenggara Barat lewat jalur Sembalun-Torean yang menguras tenaga. Â Setelah turun dan belum berkesempatan menduduki puncak gunung Rinjani, saya dan tiga orang lainnya kembali ke tenda yang dijaga oleh porter.
Karena masih pagi, dan belum masuk jam 8, Bapak porter yang memang stand by di basecamp Plawangan Sembalun terlihat sedang sibuk memasak sarapan. Kami membantu agar cepat selesai karena rencananya jam 12 kami akan langsung beres-beres dan lanjut ke danau Sagara Anak. Karena kami juga harus menunggu satu orang teman kami yang berhasil muncak turun dulu.
Perkiraan kami dia sampai ke basecamp siang. Jadi kami pun membantu untuk merapihkan barang-barangnya biar nanti bisa segera berangkat tanpa harus menunggu lama. Â Jam 1 siang kami turun menuju danau Sagara Anak. Kasihan teman yang baru datang, istirahat sebentar, dan harus berangkat turun lagi. Gambaran seorang Wonder Woman in real life ada di dia. Dia adalah seorang Yogi, dan ibu dari tiga orang anak. Luar biasa.
Jalur yang kami lewati masuk ke dalam jalur torean. Jalur yang menurun, berbatu, dan belum ada banyak perbaikan.
"Kalau cuaca cerah, kita bisa sampai ke danau kira-kira sekitar 3 jam. Jalurnya turunan, belum banyak yang lewat Torean, baru juga dibuka tahun lalu." kata Pak Porter.
Â
Â
Setelah menyusuri jalur yang panjang menurun terjal, berbatu, dan diselingi padang savana, akhirnya kami sampai di danau Sagara Anak sekitar jam 5 sore. Perjalanan yang kami tempuh sekitar 4 jam lebih. Â Di pinggiran danau Sagara Anak sudah banyak tenda tertancap. Rencana kami bermalam sehari di sini dan lanjut berangkat pagi.
Sesampainya di Danau, Saya, Yusuf, Â dan Lauren memancing ikan di danau Sagara Anak. Hanya bermodal benang kenur yang kami minta dari orang yang sedang memancing, dan memberi umpan roti tawar yang kami bawa. Ikan yang kami dapat banyak sekali, lumayan buat makan malam kami berlima. Ikannya segar dan enak walau digoreng dengan bumbu seadanya.