Mohon tunggu...
Beni Sumarlin
Beni Sumarlin Mohon Tunggu... Freelancer - Penulis Humaniora Tinggal di Tulang Bawang Provinsi Lampung

Indahnya menulis karena hobi, menginspirasi dan memberi saran kritis dan solusi

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Asiknya Mancing di Dermaga Ujung Bengkulu

22 Februari 2016   07:41 Diperbarui: 22 Februari 2016   14:57 398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagi yang hobi mancing mungkin berbagai tempat destinasi pemancingan sudah pernah dikunjungi. Pantai - pantai indah yang banyak ikannya, sungai - sungai, lubuk dan danau tentu menjadi tempat perburuan pemancing mania.

Hari Minggu kemarin (21/2/2016), disebabkan terdesak di rumah tidak ada lauk untuk makan, saya diajak seorang kawan untuk mancing di pantai, tepatnya di dermaga ujung Pelabuhan Pulau Bai, Bengkulu. Kami berangkat saat gerimis turun sekitar pukul 06.00 WIB. Dermaga ujung Pelabuhan Pulau Bai berjarak sekitar 7-10 Km dari pusat kota Bengkulu. Dengan menggunakan sepeda motor tibalah kami di tepi pantai yang masih sepi. Beruntung, gerimis telah berhenti. Ini adalah pertamakali bagiku memancing di laut Bengkulu.

Menurut kawanku, biasanya di dermaga ujung ini kalau hari Minggu banyak sekali yang memancing, namun hari itu kami adalah pemancing yang datang paling awal. Berbekal umpan udang dan cacing laut sayapun melemparkan mata pancing ke laut. Tampak di permukaan air laut saya lihat serombongan ikan - ikan kecil yang berenang. Saya berdecak, ternyata ikan - ikan di situ sangat banyak. Dan sayapun baru tersadar, ternyata pemandangan disekitar itupun cukup indah, apalagi disertai cahaya matahari yang baru saja muncul.

Di sebelah timur tampak keramaian kapal-kapal dan orang-orang beraktivitas di dermaga pelabuhan Pulau Bai. Ada beberapa kapal yang hendak berlabuh dan ada pula yang hendak bertolak ketengah laut. Agak ke sebelah barat tampak dua orang nelayan sedang bersiap menebar jaring ikan. Air laut tampak biru dengan riak ombak yang tak begitu besar.

Beberapa saat menikmati pemandangan di sekitar tempat itu pacingku bergerak - gerak, tali pancing menegang kencang, segera kuraih dan tarik ulurpun terjadi, hatiku berdebar-debar ternyata mata pancingku dimakan ikan, dan setelah beberapa saat yang berkecamuk muncullah seekor ikan di ujung benang pacingku berwaran putih, kata temanku itu ikan layang. Bentuk tubuhnya yang pipih, agak lebar dan bulat mirip seperti layang - layang. Lumayan, sebuah awalan yang menyenangkan.

Tak berapa lama datang pula beberapa orang pemancing lain yang membawa perlengkapan pancing yang lebih lengkap, nampaknya mereka adalah pemancing - pemancing ulung yang sudah biasa memancing. Dan benar saja, tak lama berselang mereka sudah menarik kailnya dan mendapatkan beberapa ekor ikan. Kamipun seperti berlomba memancing ikan.

Berbagai jenis ikan kami dapatkan, ada ikan bledang, ikan kakap, ikan warna - wani, ikan layang, bahkan aku sempat memancing ikan teri yang kecil - kecil sebesar jari telunjuk. Ikan teri ini sangat banyak sekali terlihat muncul dan berenang di permukaan membuatku merasa gemas untuk memancingnya. Bersama kawanku hampir satu kilogram kami dapatkan ikan jenis teri ini.

Matahari tak terasa telah beranjak tinggi, sinarnya sudah terasa menyengat kulit. Air lautpun tampak sudah berwana kehijauan, sekali lagi aku berdecak kagum dengan keindahanya, namun ini menandakan hari sudah siang, kamipun beranjak pulang. Sungguh keberuntungan mancing di tempat ini. Semoga lain waktu bisa kembali lagi. Bagi sahabat yang hobi memancing, silahkan sekali waktu untuk berkunjung dan merasakan sensasi pengalaman memancing di tempat ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun