Aku mengembara lagi, menempuh jalan sunyi yang panjang
hari-hari yang membosankan telah berlalu di ruang sempit
kini aku di punggung Bukit Barisan, menikmati alam luas
Â
Musim kemarau menghadang dengan tampang miskinnya
ia telah memberikan airnya kepada para pembalak hutan
lalu berkeliaran bagai musafir haus di tengah padang tandus
Â
Dan sekarang beban kekeringan itu harus ditanggung akar
menunggu dan bertahan agar tetapi menghidupi pepohonan
sementara di jalan yang sunyi daun-daun kuning berguguran
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!