Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Tahun Baru, Harapan Baru

1 Januari 2016   01:13 Diperbarui: 1 Januari 2016   03:42 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Matahari pagi di penghujung tahun
bersinar cerah, hangat menatap bumi
berpadu segarnya hijau dedaunan
berseri indah seperti bunga-bunga
dan aneka burung berkicauan riang
bernyanyi menyambut hari

Senja perlahan tenggelam di ufuk barat
semburat cahaya jingga membaur di langit
sebuah perahu kecil berkayuh pelan
di laut biru nan tenang, bergerak memutar
mengitari pulau-pulau kecil

Anak-anak hinterland di atasnya
melantunkan syair-syair
dibawah tatap busur langit membara
diiringi sepoi-sepoi angin laut
mendendangkan syair kehidupannya
syair harapan baru anak-anak pulau
melupakan kepahitan di tahun lalu

Matahari tenggelam, gelap menyelimuti pantai
perjalanan akhir tahun mendekati puncaknya
keramaian terjadi di banyak tempat
tumpah ruah di pantai
berkumpul dengan satu tujuan
menyambut datangnya harapan baru

Ketiba tiba waktu di puncak malam
detik-detik almanak berganti baru
kembang api membahana ke angkasa malam
warna-warninya memancar hingga kejauhan
terompet pun berbunyi bersahut-sahutan
alaram dan sirene kapal-kapal serentak berbunyi
selamat datang tahun baru
selamat datang harapan baru!

 

********

Batam, 01/01/2016

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun