Engkau laksana pepohonan besar di rimba belantara
rambutmu, akar serabut yang berproses berabad-abad
urat nadi yang mengenal takdir kekayuan, alur-alurnya
gurat-gurat jiwa yang ditempa oleh hujan dan panas
Â
Kisah awan dan angin yang tercatat di langit kenangku
sesat anak siamang di sela-sela rimbun pepohonan tua
cahaya mata pungguk yang menyorot ke langit malam
di sana hidup bayang-bayang yang menyatu di jiwaku
Â
Kau bangkitkan rasa lewat mekar bunga di awal musim
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!