Kulihat langit kemerahan-merahan di ufuk Timur
telah bangkit sebuah hari, bumi pun menyambutnya
unggas bersahut-sahutan dengan riangnya di pepohonan
dedaunan pun cerah, embun menempel pada wajahnya
Â
sejuk dan beningnya pagi, cahya keemasan memancar
capung melintas pelan, sayapnya kulihat bergetar-getar
hidungnya seakan menciumi embun yang masih tersisa
di sebuah ranting kering ia hinggap dan menikmati hari
Â
sebuah hari, sebuah pagi, sebuah anugrah cahaya kehidupan
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!