Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Saya "Lovers" Kompasiana, "Haters" Koruptor!

10 Oktober 2015   08:06 Diperbarui: 10 Oktober 2015   09:20 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Adalah Tante Liza yang hot dan sexy itu yang mendongkrak masalah kelakuan Gayus Tambunan sehingga kembali menghangat dan membawa implikasi yang tidak boleh dipandang remeh. Salut untuk Tante Liza. Foto itu telah membuka kebohongan Ifani soal sosok Pakde Kartono,  dan Ifani jelas sekali bahwa dia ada relasi yang tidak biasa dengan si maling pajak Gayus Tambunan terpidana 30 tahun penjara (tanpa a.k.a ya mas bro mbak sist).

Saya lovers Kompasiana karenanya saya merasa senang bisa hadir di rumah besar yang besarnya jauh lebih besar dari perpustakaannya Kang Pepih Nugraha. Banyak ilmu dan manfaat lainnya yang berhasil saya dapat selama hadir di Kompasiana. Beragam latar belakang, budaya, dan pemikiran para penghuni Kompasiana atau biasa disebut Kompasianer. Tidaklah salah kalau ada yang mengatakan bahwa Kompasiana adalah miniaturnya Indonesia.

Saya haters koruptor karena mereka jelas-jelas punya kontribusi nyata penyebab kian melebarnya kesenjangan sosial di Indonesia, perusak mental bangsa, dan merekalah para peminpin yang menjadi “sokong pembawa rebah” bagi bangsa dan negara ini.  Nah di Kompasiana ini ada koruptor kakap terpidana 30 tahun penjara yaitu Gayus Tambunan. Pakai PP Brad Pitt, punya motto: Sayang istri, sayang anak, disayang Tuhan. Nah lo…karena disayang Tuhan makanya kedok busuknya terbongkar dan kasus ini sedikitnya menggambarkan bahwa betapa lemahnya sistim pengawasan terhadap para narapina di Lapas-lapas seperti Sukamiskin, dll. Kelalaian sipir atau kenakalan Gayus Tambunan keluyuran ke luar Lapas bisa terjadi karena lemahnya pengawasan.   

Woi orang-orang pintar yang berhasil duduk di kursi  terhormat sebagai anggota DPR RI urusin tuh soal Lapas dan perkuat efek jera bagi para penjahat kakap di Indonesia. Janganlah malah sibuk mengutak-atik KPK dalam rangka melemahkan dan mencabuti taringnya!

Kembali ke cerita tentang postingan Tante Liza yang hot itu. Saya monitor perkembangannya di Google Tren dari waktu ke waktu…semoga kian ke atas dan berhasil menarik perhatian banyak pihak dan Kompasiana makin terdongkrak lagi ke atas dalam rating di Alexa. Jangan sampai terjadi seperti kasus postingan Tomy Unyu Unyu yang dihapus Admin. Kalau dulu postingan itu dihapus atas rasa keberatan Ifani Ifani, nah sekarang saya melalui tulisan ini meminta kepada Admin agar mengembalikan postingan Tomy Unyu Unyu itu ke tempatnya semula atas dasar pemikiran bahwa Kang Pepih Nugraha telah menerima informasi yang salah dari Ifani. Ayo Kang Pepih yang ganteng dan baik hati dan selalu disayang Tuhan…kembalikan postingan itu ke tempat asalnya. Lebih baik memilih dia yang jelas-jelas potensial memberikan kontribusi (meski sepertinya tidak diakui Admin) besar bagi kemajuan Kompasia sesuai dengan visi dam misi yang ada. Lebih baik memilih Tomy Unyu Unyu ketimbang terkesima sama si emak-emak manis matang manggis itu.

Selamat Pagi Kompasiana dan Kompasianer. Selamat Pagi Indonesia!   

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun