jalanan bebatu, di sudut sebuah kota metropolitan ini
seekor anjing berjalan pelan, terseok-seok langkahnya
seakan ia memikul beban berat kebutuhan isi perutnya
disaat yang sama, seorang lelaki berjalan di dekatnya
kulihat langkah kakinya memikul beban di kepalanya
suatu siang di perempatan jalan, lampu merah menyala
pengendara roda empat menutup kacanya rapat-rapat
pengendara motor menyelinap ke tempat yang teduh
sepasang remaja mengamen dengan suara yang sember
dinyanyikannya sebuah lagu: bulan madu di awan biru
sudut kumuh di sisi sebuah pusat perbelanjan modern
lelaki tua memulung barang bekas dalam tong sampah
dipilah-pilahnya setiap sampah yang ada nilai harganya
setiap kantong plastik yang berisi sampah diperiksanya
tak dihiraukannya segala macam bau dan beragam noda
gambaran wong cilik bertahan dan berjuang hidup di kota
bagaikan sekumpulan burung geraja yang bertahan hidup
mencari sisa-sisa makanan dan mengais di atas rerumput
termarginalkan didalam kehidupan kota yang serba keras
dan sekeras apa pun hidup itu, tak mampu membunuhnya!
*****
Batam, 2016.
Sumber ilustrasi: di sini
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H